Pemprov.Bali Tingkatkan Capaian VCT Percepat Temuan Kasus AIDS
“Tujuan Pelaksanaan VCT saat ini adalah untuk mempercepat Penemuan Kasus Baru HIV-AIDS. Dan kita bisa menuntaskan Kasus HIV-AIDS di Bali Tahun 2030. Dan tim kita sedang bekerja keras untuk hal tersebut, baik melalui Tes VCT, melaksanakan Survailans HIV-AIDS serta upaya lainnya”, Kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya,MPPM selaku Wakil Ketua Harian II KPA Provinsi Bali, saat meninjau pelaksanaan Tes HIV dalam memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) Tahun 2020, di Ruang Cempaka Lantai I Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Selasa, 1 Desember 2020 pukul 08.30 Wita – 12.00 Wita.
Dokter Suarjaya didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Wayan Widia, SKM, M.Kes serta Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali, A.A. Ngurah Patria Nugraha, S.Sos, MAP juga menegaskan, bahwa hari ini merupakan peringatan Hari AIDS Sedunia 2020. Artinya semua masyarakat Bali bukan merayakannya, tapi justru mengingatkan mereka, bahwa pentingnya perilaku hidup sehat, menghindari perilaku beresiko berganti-ganti pasangan. Sehingga terhindar dari HIV dan AIDS.
Acara Tes VCT yang terlaksana tersebut, jelas dokter Suarjaya, menindaklanjuti surat Direktur P2PML, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia nomor PM.02.05/3/3406/2020, perihal pelaksanaan Hari AIDS Sedunia (HAS) Tahun 2020 dengan tema Perkuat Kolaborasi, Tingkatkan Solidaritas : 10 Tahun Menuju Akhir AIDS 2030 termasuk pemecahan rekor MURI. Dimana, rangkaian acara Peringatan Hari AIDS Sedunia Nasional Terbesar, Terpanjang dan Terunik dengan salah satu kegiatan adalah 1010 Tes HIV Serentak.
Dalam penyampaiannya, dokter Suarjaya berharap, dengan adanya tes HIV serentak tersebut, bisa menemukan kasus baru yang tentunya bisa ditangani secara baik. “Lebih cepat ditemukan kasus HIV-AIDSnya, maka lebih cepat pula kita akan berikan pengobatan. Sehingga proses pelaksanaan fast tract 90-90-90 bisa segera terealisasi sedikit demi sedikit”, katanya.
Untuk memperkuat layanan yang ada di Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, imbuh dokter Suarjaya, telah melaksanakan berbagai upaya. Diantaranya mengelola pelaksanaan kegiatan di layanan Kesehatan, lengkap dengan berbagai upaya termasuk terapi metadon, melaksanakan pembangunan 44 klinik IMS di Bali, melaksanakan pembangungan 153 tempat konseling Testing Sukarela maupun Konseling Testing Inisiatif petugas, Pembangunan 9 buah klinik Perawatan, Dukungan Pengobatan serta 15 Klinik PDP lainnya. Pembangunan 7 Klinik Pencegahan Penularan Ibu ke Anak, serta banyak hal lainnya.
“Saya berharap semua komponen bersatu padu untuk membongkar Gunung Es yang ada di bawah permukaan. Kita akan melihat kasus HIV yang ditemukan semakin banyak. Itu bukan berarti buruk. Itu justru menguatkan kita bahwa tim layanan bekerja semaksimal mungkin menemukan kasus yang belum muncul ke permukaan”, katanya.
Dengan demikian, Dokter Suarjaya berharap, semua media juga ikut membantu proses membongkar gunung Es tersebut. “Saya juga mengajak semua rekan-rekan media agar turut membantu proses pembongkaran Gunung Es HIV di Bali. Sehingga tujuan kita mewujudkan getting to zero tahun 2030 segera tercapai”, ungkapnya. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)
