P4TO Bali merupakan bagian dari UPTD. Laboratorium dan Pengujian Obat Tradisional Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dilengkapi dengan peralatan untuk pengolahan pasca panen tanaman obat sampai menjadi simplisia dan ekstrak.
Disamping itu P4TO Bali juga dilengkapi sarana laboratorium yang bisa dimanfaatkan masyarakat, baik petani tanaman obat dalam mengolah hasil pertaniannya menjadi bahan baku obat tradisional terstandar, para pengusaha obat tradisional dalam memperoleh bahan baku obat tradisional yang aman dan bermutu, masyarakat pengguna obat tradisional maupun para peneliti yang akan meneliti dan mengembangkan tanaman obat menjadi obat tradisional yang aman, bermutu dan berkhasiat.
Salah seorang Siswi SMAN 1 Petang yang bernama Ni Putu Surya Paramita Devi memanfaatkan sarana tersebut dengan mengambil ekstrak Ethanol Daun Cemcem (Spondiaz pinnata (L.F) Kurz) dari Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat Provinsi Bali (P4TO). Bahan itu digunakan sebagai sampel dalam sebuah penelitian yang mengambil judul “Antibacterial Activity of Ethanol Extract of the Cemcem (Spondiaz pinnata (L.F) Kurz) Leaves as a Traditional Herbal Medicine for Balinese People”.
Hasil penelitiannya tersebut pun digunakan mengikuti Lomba International Science and Invention Fair -ISIF. Ternyata hasil penelitiannya tersebut, bisa meraih medali Emas untuk katagori Life Science Secondary Rabu, 28 Oktober 2021. Medali Emas itu diraih Bersama sekolah lainnya yaitu Kao Yip Middle School dari Macau, MAN 3 Sleman Indonesia dan lainnya. Penelitian Putu Surya ini juga mendapat Special Award dari Universitas Mulia Kudus (UMK) bersama sama dengan MAN Sidoarjo, SMAN 1 Ampel, SMAN 1 Jember, dan SMA PGRI 2 Kayen.
ISIF 2021 merupakan lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan dari tingkat sekolah dasar, menengah dan universitas dengan berbagai kategori mulai dari life science, environmental, social, technologi, dll. Lomba ini diselenggarakan bersamaan dengan 2 lomba lainnya yaitu NRTC dan IRTC secara hybrid yaitu online dan offline dan diikuti oleh total jumlah peserta 500 tim dari 36 negara di seluruh dunia.
Beberapa negara yang ikut dalam lomba ini adalah Indonesia, Jepang, Brazil, Australia sampai Amerika Serikat. Lomba ini adalah bentuk kerja sama beberapa lembaga baik Indonesia sebagai tuan rumah bekerja sama dengan puluhan lembaga riset lainnya seperti I3L, IYSA, BUCA IMSEF, MIICA, dll untuk membangkitkan potensi riset di kalangan siswa.(Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)