Kenali Meningitis Streptococcus Suis
Meningitis adalah pembengkakan jaringan pelindung yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, yang disebut meninges. Hal ini paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau jamur. Semuanya mengakibatkan penyakit serius dan kasus meni ngitis yang paling berbahaya disebabkan oleh infeksi bakteri, yang dapat mengancam jiwa. Sedangkan Meningitis Streptococcus Suis (MSS) merupakan meningitis bakteri zoonosis karena infeksi bakteri Streptococcus suis akibat paparan terhadap babi dan produk babi terinfeksi. Penularan dapat terjadi secara langsung dari hewan ke manusia, suatu kondisi yang disebut sebagai meningitis bakteri zoonosis.
Meningitis bakteri termasuk infeksi yang berat dengan morbiditas dan mortalitas yang masih tinggi dan termasuk dalam kegawat-daruratan dibidang neurologi . Pasien meningitis bakteri menunjukkan gejala utama berupa gangguan kesadararan, febris, kaku kuduk dan nyeri kepala. Gejala lain dapat disertai dengan defisit neurologi fokal seperti afasia, hemiparesis, kejang dan kelumpuhan saraf otak. .Gejala yang paling menonjol dan sering dilaporkan adalah adanya gangguan pendengaran pada lebih dari setengah kasus. Gangguan pendengaran yang terjadi pada infeksi Streptoccocus suis lebih tinggi dibandingkan oleh bakteri lain.
Penularan Streptoccocus suis pada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan babi dan produk olahannya dan mengkonsumsi produk babi yang mentah. Pekerja pada peternakan babi danolahannnya merupakan kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi Streptococcus suis dengan tempat masuknya bakteri melalui luka pada kulit saat kontak langsung denganbabi/ produk olahannya. Faktor risiko utama penularan di di negara Asia tenggara seperti Vietnam, Laos dan Thailand melalui saluran cerna sebagai pintu utama masuknya Streptococcus suis dengan mengkonsumsi darah babi mentah sebagai faktor risiko utama.
Cegah Meningitis Streptococcus Suis
Meningitis Streptococcus suis merupakan penyakit infeksi zoonosis yang dapat dicegah penularannya. Belum adanya vaksin untuk mencegah Meningitis Streptococcus Suis (MSS) menyebabkan langkah- langkah pencegahan pada penduduk yang berisiko tinggi sangat penting Pencegahan primer bertujuan untuk mengendalikan wabah Streptococcus. suis pada peternakan babi dengan memperhatikan kesehatan babi, ventilasi kandang yang baik dan kepadatan babi. Pencegahan pada manusia dengan memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan, yang meliputi: meningkatkan kesadaran kemungkinan infeksi Streptococcus suis pada individu-individu yang sering kontak dengan babi atau menangani daging babi. Cuci tangan, lengan, dan bagian tubuh terbuka lainnya secara menyeluruh setelah kontak dengan babi atau daging babi. Tutup luka terbuka dengan penutup luka anti air. Pakai sarung tangan yang sesuai. Jauhkan daging babi mentah terpisah dari makanan yang dimasak lainnya. Masak daging babi untuk suhu internal 70O C (160O F) atau sampai air kaldu jernih. Amati aturan impor daging di perlintasan perbatasan. Segera konsultasi ke dokter dalam kasus penyakit demam setelah terpapar babi atau produk olahan babi.
Meningitis Streptococcus suis merupakan meningitis bakterial zoonosis dan berpontesi wabah. Mekanisme penularan utama berasal dari mengolah dan mengonsumsi produk babi yang terinfeksi. Pencegahan infeksi pada babi dan kesadaran mengolah produk babi yang matang merupakan kunci pengendalian penyakit ini. Penyakit ini menular dari satu individu ke individu lain melalui dua jalan, yaitu melalui mulut atau saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Makanan dan air minum yang tercemar bakteri, termakan masuk kedalam tubuh, lalu bakteri menyebar di dalam tubuh melalui peredaran darah (septikemia) yang memicu peradangan di seluruh tubuh diantaranya peradangan pada persendian (poliartritis) dan peradangan pada selaput otak (meningitis). Babi yang di dalam hidungnya tersimpan bakteri akan bertindak sebagai carrier dan dapat menularkan penyakit ini ke babi lain terutama dalam kodisi stress karena kandang terlalu padat, ventilasi kandang buruk sehingga udara dalam kandang tidak mengalir lancar dan dapat juga stress karena transportasi.
Sampai saat ini belum ada vaksin yang efektif untuk mencegah penyakit MSS, namun penyakit dapat dicegah dengan menerapkan biosekuriti, yaitu meningkatkan kondisi tubuh babi dengan memberikan pakan dan air minum yang sehat, bergizi dan sesuai kebutuhan, meningkatkan sanitasi kandang dan lingkungannya dengan membersihkan kandang dan mendesinfeksi secara teratur, memisahkan babi yang sehat dari babi yang sakit, menertibkan penanganan limbah ternak dengan baik dan tidak menjual babi-babi yang sedang sakit. Membatasi orang keluar-masuk kandang dan semua peralatan kandang termasuk alat transportasi harus didesinfeksi sebelum masuk kandang. Dan yang tidak kalah penting, segera lapor kepada petugas Kesehatan hewan ketika melihat babi yang menunjukkan gejala MSS. Mengingat penyakit MSS bersifat zoonosis, maka masyarakat perlu waspada dengan melakukan tindakan sebagai berikut: membeli daging babi dari babi yang sehat, tidak mengkonsumsi olahan berbahan daging dan darah babi yang tidak matang, memasak daging dengan sempurna, mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani daging (Ni Kadek Widiastuti, SKM,MPH, diolah dari berbagai sumber)