Workshop Sistem Informasi TB Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Kasus TB di Bali saat ini memang menurun. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Dr Ketut Suarjaya,MPPM, tahun 2018 Indonesia menduduki peringkat 3 di dunia setelah India yang sebelumnya ada pada peringkat 2 kasus TB. Ini suatu hal yang menggembirakan. Tapi belum maksimal sesuai dengan harapan Nasional. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr Ketut Suarjaya,MPPM saat membuka Workshop Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) Tingkat Provinsi Bali di Hotel Neo Jln Gatot Subroto Barat Denpasar, Rabu (5/2).Acara Workshop ini berjalan selama tiga hari yaitu dari Rabu (5/2) s/d Jumat (7/2).
Untuk menemukan kasus di lapangan, Kepala Dinas Kesehatan menegaskan bahwa diperlukan kerja keras semua komponen. “Target Nasional diharapkan kita menemukan 75% penderita TB di lapangan. Akan tetapi kita baru menemukan sampai saat ini baru 35% saja. Sehingga diperlukan kerja keras lagi untuk menemukannya. Inilah tugas peserta yang kita latih saat ini. Dimana para peserta semua kami harapkan menjadi trainer handal dan bisa membantu proses penemuan kasus di lapangan,”katanya.
Acara ini diikuti oleh 33 orang peserta. Dimana tujuan kegiatan ini agar lahir para trainer yang mampu menggunakan SITB dengan Baik. Juga untuk merespon agar pelaksanaan program Penanggulangan TB Nasional tahun 2020 berjalan baik.
Para peserta sangat serius dalam mengikuti acara workshop tersebut. Dr Ketut Suarjaya berharap, dengan mengikuti acara ini, diharapkan para peserta mampu menggunakan SITB di tempat kerjanya masing-masing. Dimana, mereka mampu melatih para fasyankes untuk menggunakan SITB, memfasilitasi penggunakan alat SITB, memastikan perugas fasyankes melakukan penginputan data ke SITB dan para peserta diharapkan mampu memantau pelaksanaan penggunaan SITB di fasyankes wilayahnya masing-masing. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)