“Pada tanggal 30 November sampai 2 Desember, bertempat di Hotel Royal Tulip Springhil Resort Jimbaran dilaksanakan pertemuan dengan tema Evaluasi upaya penurunan stunting di Provinsi Bali. Dan Kami ditunjuk Bapak PJ Gubernur Bali menjadi salah satu narasumber yang mengisi acara tersebut,”kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom Saat dihubungi Tim Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, Senin, 4 Desember 2023.
Lebih lanjut, Dr dr I Nyoman Gede Anom pun menuturkan, untuk menurunkan angka stunting Tahun 2023 dan 2024, Dinas Kesehatan Provinsi Bali melakukan beberapa upaya, diantaranya adalah melakukan percepatan pada intervensi yang belum tercapai di wilayah masing-masing, menyusun rencana aksi yang akan dilaksanakan tahun 2024 serta screening anemia tahun 2023 agar disegerakan pelaksanaannya.
Dr dr I Nyoman Gede Anom juga mengungkapkan kepada Humas Dinas Kesehatan beberapa poin penting yang disampaikan Pj Gubernur Bali ketika memberikan sambutan dalam acara tersebut.
“Bapak PJ Gubernur Bali SM Mahendra Jaya menyampaikan, Peningkatan kualitas manusia Indonesia merupakan salah satu misi sebagaimana tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020‐2024 dengan salah satu indikator dan target adalah prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita yaitu 14% pada tahun 2024,” katanya.
Indikator prevalensi stunting juga ungkap Dr dr I Nyoman Gede Anom meneruskan pesan PJ Gubernur, merupakan indikator Tujuan Pembangunan Berkesinambungan/Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada tujuan kedua yaitu “menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik serta meningkatkan pertanian berkelanjutan”; target 2.2.1 Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak di bawah lima tahun/balita.
“Bapak PJ Gubernur Bali juga mengingatkan bahwa dalam Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting telah ditetapkan 5 (lima) strategi nasional dalam percepatan penurunan stunting. Kelima strategi dimaksud adalah 1). peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan dikementerian /lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah desa; 2). peningkatan komunikasi perubahan perilakudan pemberdayaan masyarakat; 3). peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitif dikementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi,pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah desa; 4). Peningkatan keta‐ hanan pangan dan gizi padatingkat individu, keluarga, dan masyarakat; dan 5).penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi,”ungkap Dr dr I Nyoman Gede Anom
Berdasarkan Survey Satus Gizi Indonesia (SSGI), imbuh PJ Gubernur yang disampaikan Dr dr I Nyoman Gede Anom, prevalensi angka stunting di Provinsi Bali pada tahun 2022 adalah sebesar 8% dan angka ini menjadi cerminan kerja keras bersama dalam bergotongroyong menangani stunting di Provinsi Bali, dimana sebelumnya angka stunting di Provinsi Bali pada Tahun 2021 yakni sebesar 10,9% (praktis turun sebesar 2,9%) dan sekaligus menjadi provinsi dengan tingkat stunting terendah di Indonesia.
Meskipun posisi Bali merupakan daerah dengan tingkat stunting terendah di Indonesia, hendaknya Bapak PJ Gibernur juga berpesan agar krama Bali tidak berpuas diri dan berdiam diri, karena saat ini kasus stunting masih ada di Bali yang tetap harus mendapat perhatian serius untuk ditangani. Pemerintah provinsi Bali menargetkan prevalensi stunting di Provinsi Bali Tahun 2024 adalah sebesar 6,15% tentunya menurut beliau telah dilakukan berbagai upaya,” katanya.
Pada kesempatan yang baik tersebut, ungkap Dr dr I Nyoman Gede Anom, PJ Gubernur Bali mengucapkan terima kasih kepada paraBupati/Walikota, Camat, Perbekel, dan Lembaga Desa Adat se-Bali, karena semua kabupaten, kecamatan sampai ke desa telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting di wilayah masing-masing.
“Bapak PJ Gubernur Bali juga berharap tim tersebut tidak hanya terbentuk tetapi melaksanakan tugasnya sesuai tupoksinya masing-masing. Dan saya berharap tim ini dapat bekerjasama bahu membahu dengan Tim Provinsi dalam mempercepat penurunan stunting di Bali,” ungkap Dr dr I Nyoman Gede Anom. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)