Tingkatkan Profesionalisme Tenakes Tanggulangi TBC di Bali, Dinkes Provinsi Bali Gelar Workshop
”Tuberkulosis (TBC) masih merupakan masalah kesehatan prioritas di Indonesia. Diperkirakan setelah pandemi COVID-19, jumlah penderita TBC di Indonesia semakin meningkat. Hal ini antara lain disebabkan oleh menurunnya penemuan kasus TBC selama pandemi COVID-19 sehingga banyak penderita TBC yang tidak diobati dan menjadi sumber penularan untuk orang di sekitarnya. Merujuk pada WHO Global TBC Report 2023, kasus TBC di Indonesia diperkirakan mencapai 1.060.000 kasus yang kemudian membawa Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus terbesar kedua di dunia setelah India. Sementara di Provinsi Bali estimasi beban TBC tahun 2025 mencapai 6.485 kasus,”ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom, M.Kes saat membuka acara Workshop Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) bagi Tenaga Kesehatan (Tenakes) pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Quest Hotel San, jalan Mahendradata No. 93 Denpasar Bali, Selasa 18 Maret 2025.
Dalam kegiatan Workshop yang dilaksanakan Selasa 18 Maret sampai 21 Maret 2025 ini, Dr dr I Nyoman Gede Anom menegaskan, capaian beberapa indikator program TBC Provinsi Bali tahun 2024 masih belum optimal. Seperti cakupan penemuan kasus TBC sebesar 84% dari target 90%, serta Angka keberhasilan pengobatan TBC SO sebesar 82% dari target 90% dan TBC RO sebesar 61% dari target 80%.
” Dalam Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia 2020 – 2024, terdapat enam strategi utama yang diperlukan untuk mencapai target tersebut, yaitu (1) Penguatan komitmen dan kepemimpinan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk mendukung percepatan eliminasi tuberkulosis tahun 2030; (2) Peningkatan akses terhadap layanan tuberkulosis bermutu dan berpihak pada pasien; (3) Optimalisasi upaya promosi dan pencegahan, pemberian pengobatan pencegahan tuberkulosis serta pengendalian infeksi; (4) Pemanfaatan hasil riset dan teknologi skrining, diagnosis, dan tatalaksana tuberkulosis; (5) Peningkatan peran serta komunitas, mitra, dan multisector lainnya dalam eliminasi tuberkulosis; (6) Penguatan manajemen program melalui penguatan sistem kesehatan,”katanya.
Kepada seluruh peserta Workshop yang berjumlah 55 orang, yang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Perwakilan Direktur dan Kepala Rumah Sakit 9 kabupaten Kota, Dr dr I Nyoman Gede Anom mengungkapkan, untuk bisa memaksimalkan peran tenaga kesehatan dalam upaya penanggulangan TBC, diperlukan upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan di semua tingkat layanan kesehatan. Sehingga bisa menjadi tenaga kesehatan yang berkompeten untuk memberikan pelayanan TBC.
”Dalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan upaya untuk memasukkan materi penatalaksanaan TBC dalam kurikulum Pendidikan tenaga kesehatan dan juga melalui pelatihan maupun peningkatan kapasitas lainnya dalam rangka Pendidikan berkelanjutan untuk tenaga Kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, maka Kami dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali menggelar kegiatan Workshop Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) bagi Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan ini,”katanya.
Melalui terlaksananya kegiatan ini, Dr dr I Nyoman Gede Anom berharap agar semangat untuk menghasilkan kemajuan dalam program penanggulangan TBC untuk menuju Indonesia eliminasi TBC tahun 2030 dan bebas TBC tahun 2050.* Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali.