Dinkes Bali Kumpulkan Petugas Puskesmas se-Bali
“Kualitas makanan, higienitas, kebersihan serta kesehatan makanan yang kita makan, sangat menentukan kesehatan kita semua. Oleh sebab itulah kami mengundang semua puskesmas dan Dinas Kesehatan 9 Kabupaten Kota agar hadir dan mengawasi semua makanan yang dikonsumsi masyarakat Bali”, Kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dian Nardiani,SKM,M.Kes saat mengisi acara Sosialisasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM) secara Virtual yang dipusatkan di Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Senin, 7 Desember 2020.
Acara ini dipandu oleh Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga (Kesling Kesjaor), Dewa Putu Alit, SKM,M.Si.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, menghadirkan 2 narasumber yaitu Kepala Bidang Kesmas dan Tjok Dewi yang memberikan metode teknis penginputan data di lapangan.
Mengawali acara soslialisasi, Dewa Putu Alit selalu mengingatkan kepada peserta agar melaksanakan aktivitas pelaporan terkait Kesehatan Makanan di wilayahnya. “Saya mohon semua peserta melaporkan tentang situasi kesehatan pangan yang sudah disiapkan oleh kementerian kesehatan”, katanya.
Setelah itu, Dewa Putu Alit pun mempersilahkan Kabid Kesmas memberikan pemaparan terkait kebijakan TPM serta pentingnya Higiene Sanitasi Pangan (HSP).
Dalam pemaparannya lebih lanjut, Dian Nardiani pun menghimbau semua peserta agar mengawasi pangan yang dikonsumsi masyarakat di wilayah masing-masing.
“Saya harapkan semua petugas kesehatan lebih peka pada lingkungan sekeliling. Karena sesuai dengan pedoman WHO bahwa lebih dari 200 penyakit bisa ditularkan melalui makanan”, katanya.
Dian Nardiani pun menggambarkan beberapa kasus yang terjadi di luar Bali. Diantaranya adalah terkait keracunan makanan yang dialami para santri.
Dian Nardiani pun menyarankan agar setiap makanan yang dikonsumsi masyarakat haruslah higienis dn bersih. Disinilah lanjut Dian Nardiani peran petugas kesehatan untuk mengawasi hal tersebut.
Sementara itu Ibu Tjok Dewi pun memberikan pemaparan terkait penginputan hasil pengawasan pengolahan makanan yang dilaksanakan puskesmas dan Dinas Kabupaten/kota.
“Sampai saat ini Bali memang sudah melampaui target dalam hal pengawasan pangan di masyarakat. Akan tetapi kita masih ketinggalan dengan Kalimantan dan Lampung”, katanya.
Oleh sebab itulah, lanjut Tjok Dewi, semua puskesmas dan Dinas Kesehatan yang ada di Bali harus terus meningkatkan kinerja terkait penginputan hasil pengawasan yang dilakukan di lapangan. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)