PIS-PK Terpadu Bali

PIS-PK yang bertumpu pada 3 (tiga) pilar yakni Paradigma Sehat, Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dimana arah pembangunan kesehatan nasional ini bergerak ke arah promotif preventif dengan tetap memperhatikan upaya kuratif. Selain itu memperkuat Kebijakan operasional Indonesia Sehat yang diprioritaskan pada Pendekatan Keluarga yang merupakan penguatan Puskesmas. Untuk mewujudkan PIS-PK secara terpadu maka Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengadakan Workshop PIS-PK yang bertempat di B Hotel Denpasar 16-19 Oktober 2019.

Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran. Mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan mendatangi keluarga dan langsung diberikan intervensi awal terhadap permasalahan kesehatan setiap keluarga. Sehingga Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung saja. Melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi setiap keluarga di wilayah kerjanya.

Sesuai Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menuju Bali Era Baru. PIS-PK diharapkan mengikuti perencanaan pembangunan khususnya pembangunan kesehatan terpola. Dengan adanya saling keterkaitan antara provinsi dan kabupaten/kota sehingga yang menjadi prioritas pembangunan kesehatan di Provinsi Bali juga menjadi prioritas di kabupaten/kota.

Kadiskes Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM mengatakan dari hasil PIS-PK, puskesmas dapat melakukan analisis untuk mencari akar permasalahan kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai upaya perbaikan pelayanan kesehatan yang kemudian menjadi bagian dalam tahapan pelaksanaan SPM bidang kesehatan. Selanjutnya diharapkan dari hasil analisis PIS-PK puskesmas, kabupaten/kota dapat melakukan perbaikan-perbaikan pelayanan kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. PISPK menjadi cermin bagi kab/kota dalam mengukur tingkat kemampuan pencapaian SPM sekaligus meningkatkan perbaikan dalam pemenuhan pelayanan dasar.

Narasumber dalam workshop tersebut terdiri dari Narasumber pusat sebanyak 3 orang yaitu dari Biro Perencanaan dan Anggaran, Pusdatin, Ditjen PKP Yankes. Narasumber daerah sebanyak 5 orang yaitu: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kepala Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Biro Pem Otda Provinsi Bali

Skip to content