Dinkes Bali Ubah Strategi Treasure Dalam Mencegah Penyebaran Covid-19
“Kita ingin percepat pemutusan rantai penyebaran covid-19 di Bali. Oleh sebab itu, saya mengundang Kemenkes RI, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) 9 Kabupaten Kota, tim ahli epidemiologi Virus, para survailans serta labkes se-Bali”, kata Kabid P2P, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Wayan Widia, SKM, M.Kes, saat membuka rapat koordinasi terkait pola pendataan Covid-19 di Bali, Kamis 15 Oktober 2020 secara virtual.
Wayan Widia mengungkapkan, sampai saat ini, Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Dinkes 9 kabupaten/kota terus melakukan koordinasi, untuk memutus rantai penyebaran covid-19 dengan cepat.
“Pemerintah pusat memberikan prioritas utama untuk Bali dalam menanggulangi Covid-19. Karena Bali adalah salah satu barometer Indonesia di Dunia terkait Covid-19”, katanya.
Kabid P2P Dinkes Bali ini juga menyampaikan, saat ini tidak ada istilah ODP dan OTG, yang ada adalah terkonfirmasi, suspect dan kontak erat.
“Kendala kita di Bali sampai saat ini adalah, masih adanya stigma dan diskriminasi bagi mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga untuk mencari kontak treasurenya pun, tim kita memerlukan perjuangan yang cukup keras”, katanya.
Wayan Widia juga menuturkan, demi keamanan dan memutus penyebaran covid-19 lebih cepat, maka tim Covid-19 Bali melakukan langkah mengurangi karantina mandiri.
“Mereka masuk katagori suspect akan dikarantina di hotel. Sampai kondisinya membaik,”katanya.
Jadi lanjut Widia, Tim Covid -19, di 9 kabupaten/kota di Bali diberikan fasilitas sebuah Hotel untuk mengkarantina suspect.
Sementara itu, dr. Dini dari Kemenkes RI pun memberikan solusi terkait target treasure yang menjadi standar. “Sampai saat ini, kita sudah membuat standar treasurenya. Yaitu satu yang terkonfirmasi positif, maka yang ditreasure adalah 35 orang. Baik yg suspect dan yang kontak dekat”, katanya. Dokter Dini juga memberikan beberapa strategi teknis untuk mempercepat langkah tim Covid-19 di Bali mencegah penyebaran covid-19 dengan cepat.
Di sisi lain, tim ahli epidemiologi Virus Bali, dr I Wayan Gede Artawan EP, M.Epid menyambut baik adanya peningkatan treasure tersebut. “Saya sangat apresiasi atas ditetapkannya treasure 35 tersebut. Karena akan lebih cepat memutus penyebaran Covid-19”, katanya.
Sedangkan tim ahli epidemiologi Virus, dr. Sawitri, SPKK (K) lebih memfokuskan pada langkah yang dilakukan tim Covid-19 di lapangan dan kendala yang dihadapi.
“Saya pernah memberikan pembekalan pada adik-adik yang melakukan treasure di lapangan. Ada beberapa kendala yang dihadapi. Diantaranya adalah sangat sulit menemukan kontak langsung dari mereka yang rerkonfirmasi positif tersebut”, katanya.
Dari penjelasan tersebut di atas, Widia berharap, semua tim terus bekerja keras memutus penyebaran covid-19 dengan cepat.
“Kita harus perbaiki langkah treasure dan testing yang dilakukan. Sehingga pola penyebaran covid-19 di Bali bisa kita temukan dan cepat dicegah”, katanya. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)