Kunjungan WHO ke Dinas Kesehatan

Beranda Daftar Berita Kegiatan Berita Kunjungan WHO ke Dinas Kesehatan
dr. Ketut Suarjaya,MPPM : Bali Siap Tangani Pasien Covid 19

Kunjungan WHO ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali, untuk memastikan kesiapan Pemerintah Provinsi Bali menangani kasus Covid 19. Kunjungan tersebut diterima Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya,MPPM di ruang rapat cempaka Dinas Kesehatan, Kamis (27/2).

Dalam pertemuan tersebut, Dr. N. Paranietharan menyampaikan pertanyaan kritis. Diantaranya adalah bagaimana kalau di Bali terjadi 100 orang atau sampai 200 orang masyarakat yang terinfeksi Covid 19?. “Bali siap menangani, kalau seandainya terjadi 100 pasien bahkan 200 pasien terpapar Covid 19”, kata dr.Ketut Suarjaya menjawab pertanyaan WHO Representative Contributing to Indonesian Health Systems itu. Rumah Sakit Sanglah serta Rumah Sakit Kabupaten maupun Rumah Sakit Swasta di Bali siap membantu proses penanganan terkait ruang isolasinya, tambah dr. Ketut Suarjaya didampingi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Wayan Widia, SKM,M.Kes serta Kasie Surveilans dan Imunisasi, dr. I Gusti Ayu Raka Susanti.

Bali telah memiliki Pergub No 26 Tahun 2012 yang berisi tentang kegawatdaruratan bencana. “Dalam pergub tersebut, semua instansi dilibatkan menangani bencana, mulai dari Rumah Sakit Provinsi, Rumah Sakit Daerah, Rumah Sakit Swasta serta lembaga terkait dibawah komando Gubernur Bali. Inilah yang kami siapkan sampai saat ini”, katanya.

Kunjungan WHO ini didampingi Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri, Acep Somantri, SIP, MBA dan Staf Khusus Kementerian Kesehatan Mayjen. TNI (Purn) dr. Daniel Tjen bersama 3 staf Kementerian Kesehatan Angga, Sarah dan Endang.

Mengawali acara tersebut, dr. Suarjaya menjelaskan beberapa poin penting yang dilakukan Dinas Kesehatan untuk menghadapi kejadian munculnya Virus Covid 19. “Kita sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi munculnya Virus Covid 19. Diantaranya adalah berkoordinasi dengan semua Dinas Kesehatan serta rumah Sakit yang ada di Bali, juga dengan instansi terkait serta memohon petunjuk Kementerian Kesehatan tentang tindakan serta kriteria bagi mereka yang akan diambil tindakan untuk diawasi serta dikarantina”, katanya.

“Memang ada beberapa rumor yang berkembang di luar. Akan tetapi kami langsung melakukan langkah turun ke lapangan. Juga tetap menjalankan survailance aktif maupun pasif”, katanya. Sementara itu, mengkritisi langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. N. Paranietharan menegaskan agar Dinas Kesehatan Provinsi Bali lebih banyak mengambil sampel untuk dibawa ke laboratorium. “Iran saja terdata ratusan warga yang terinfeksi virus ini. Ini disebabkan karena pemerintah Iran mengambil sampel banyak sekali”, katanya.

Pernyataan Dr.N.Paranietharan dijawab dr. I Gusti Ayu Raka Susanti dengan menjelaskan bahwa Dinas Kesehatan terus melaksanakan survailance bahkan memperbanyak sampel jangkauan, bukan saja mereka yang pernah mengunjungi Cina, akan tetapi juga dari sumber peyebaran Covid 19 yang lain, yaitu Singapura, Thailand dan Australia. “Kami memang telah mengembangkan langkah survailance Dinas Kesehatan terhadap perkembangan virus ini”, katanya.

Di sisi lain, Staf Khusus Kementerian Kesehatan, dr. Daniel Tjen menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan RI memang telah membuat kriteria serta protocol terkait siapa saja yang akan diberikan tindakan sesuai petunjuk Virus Covid 19, diantaranya adalah riwayat perjalanan ke wilayah terdampak, khususnya Cina, Gejala Klinis yang muncul pada pasien, juga disertai thorax foto untuk pembuktiannya. “Dinas Kesehatan Provinsi Bali sudah melakukan hal tersebut dengan baik. Akan tetapi ke depan, kita akan kembangkan protocol penanganannya lebih lanjut,” katanya. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)

  • Kunjungan WHO
  • Kunjungan WHO
  • Kunjungan WHO
Skip to content