Kasus Covid-19 Cenderung Menurun

Beranda Daftar Berita Kegiatan Berita Kasus Covid-19 Cenderung Menurun
Dinkes Bali Perkuat Pelaporan dan Minimalisir KIPI Kasus Covid-19

“Ada 2 Agenda Penting yang terjadi terkait Kasus Covid-19 di Bali, Selasa, 25 Mei 2021 lalu. Pertama adalah menajamkan/penguatan informasi temuan Covid 19. Untuk ini kami mengundang semua layanan, khususnya puskesmas di 9 kabupaten/Kota. Dan yang kedua adalah terkait pelaporan Efek Samping Imunisasi Covid-19. Hal itu disampaikan Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Wayan Widia, SKM.M.Kes ketika dihubungi Humas Dinas Kesehatan, Rabu 26 Mei 2021.

Tujuan Pelaksanaan penajaman dan penyempurnaan informasi Data Covid-19 tidak lain untuk memaksimalkan format data yang disuguhkan di website covid-19. Sehingga bisa digunakan sebagai acuan dalam menemukan, melacak suspect Covid-19 di lapangan.

Lebih lanjut, Widia mengungkapkan, peranan data tersebut sangat penting dalam melacak dan menemukan kasus ke depannya. Sehingga bisa digunakan sebagai langkah awal untuk menemukan suspect baru. “Dengan adanya penyempurnaan data ini, maka kita harapkan sistem yag dimiliki terebut bisa dimanfaatkan untuk antisipasi awal. Dimana untuk penyempurnaan website pelaporan website Covid-19, akan dipandu oleh Cok Istri serta difasilitasi Dinas Komunikasi Informasi Provinsi Bali,” katanya.

Acara Rakor tersebut ungkap Widia dipandu Cok Istri, Pejabat Fungsional dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali. “Ibu Cok Istri menegaskan, pertemuan saat ini adalah lebih memusatkan perhatian pada penyempurnaan isi website pelaporan perkembangan Covid-19 di Bali, sesuai dengan isi surat edaran No 6116 tahun 2021 tentang Penguatan testing, Lacak dan usaha dalam pengendalian Covid-19 di Bali. Dalam surat edaran itu jelas disebutkan bahwa penginputan data kasus covid-19 harus dilaksanakan dalam satu web saja,” katanya.

Widia menambahkan, dalam pengambilan swab, minimal menggunakan 1/1000 dalam satu populasi. Dan itu lanjut Cok istri dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali tetap rutin dilakukan. “Dalam Rakor tersebut dikatakan Bu Cok bahwa Kita tidak akan menurunkan swab dan rapid test antigen. Karena itu merupakan langkah awal penemuan kasus Baru. Ini artinya, turunnya kasus Covid-19 bukanlah karena penurunan aktivitas Swab dan rapid test. Tapi memang benar-benar sudah menurun,” jelasnya.

Yang paling dipertajam saat itu adalah mengenai persyaratan temuan kasus. Dimana ada hal khusus yang harus diperhatikan puskesmas. Diantaranya persyaratan dikatakannya suspect covid-19. “Kita harus memastikan apabila pasien yang datang disertai panas 38 derajat, juga diikuti oleh batuk, sakit tenggorokan, flu dan pilek. Yang lebih menguatkan adalah hilangnya indera penciuman. Juga adanya gejala letih, lemah serta lesu dari pasien tersebut,” ungkapnya. Sementara itu Lanjut Widia, untuk dampak imunisasi Covid-19 atau KIPI, tim dokter membahas hal tersebut.

Pertemuan tersebut dihadiri Komda KIPI Bali dr Dwi Lingga Utara. dr Dwi dalam rapat tim medis itu mengungkapkan, kasus KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imuniasi) ini dipilah menjadi 2, KIPI Berat dan KIPI ringan. Karena hal ini memang sifatnya tertutup maka semua dipaparkan sebagai sarana konsumsi medis saja serta bagaimana langkah mengantisipasi efek tersebut. Tim Medis kita pun berkumpul dan mencarikan solusi terbaiknya,”ungkap Widia serius (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)

Skip to content