Kadiskes Bali Dr. dr Nyoman Gede Anom Ajak Tim Kesehatan Bali Tingkatkan Yankes Berkualitas Bagi Krama Bali
“Untuk menjamin kehidupan yang sehat dan kesejahteraan masyarakat khususnya Krama Bali, maka perlu dilakukan peningkatan dan pendekatan akses pelayanan kesehatan (Yankes) yang berkualitas,”ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom, M.Kes saat membuka acara Penguatan Pokjanal Dalam Integrasi Layanan Primer (ILP) Kabupaten/Kota Tahun 2023 di Hotel Nirmala Hotel Jln Mahendradata No 81 Denpasar, Selasa, 29 Agustus 2023.
Ketua Tim Pelaksana Kegiatan dari Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ni Kadek Widiastuti, SKM, MPH pun melaporkan, kegiatan berlangsung selama 3 hari yaitu dari Selasa 29 Agustus 2023 Sampai dengan Kamis, 31 Agustus 2023.
“Pada kesempatan ini Kami juga melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti 18 orang peserta dari unsur Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Kota dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kota,” katanya.
Dr dr I Nyoman Gede Anom menyampaikan, sesuai arahan Presiden RI dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tanggal 5 Agustus 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Dalam Peraturan Presiden tersebut memuat acuan yang harus dicapai oleh pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Posyandu sebagai wadah kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan berperan penting dalam percepatan penurunan stunting. Karena ruang lingkup layanan di posyandu memberikan layanan dan intervensi pada semua prioritas siklus kehidupan,”paparnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali ini juga menjelaskan, Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), merupakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang diberikan oleh kader serta didampingi petugas kesehatan. Kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan secara rutin adalah pelayanan Keluarga Berencana, kesehatan ibu dan anak, imunisasi, perbaikan gizi dan penanggulangan diare.
“Pelaksanaan program kegiatan di posyandu memiliki pengaruh dalam perubahan sosial di masyarakat yaitu perubahan dalam cara pandang masyarakat mengenai kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak, pemantauan tumbuh kembang anak, deteksi penyakit sejak dini,”katanya.
Dr dr I Nyoman Gede Anom juga mengatakan, sesuai indikator kinerja prioritas Kementerian Kesehatan (RPJMN) tahun 2020-2024, adapun prioritas yang ingin dicapai adalah persentase Kabupaten/Kota yang melakukan pembinaan pokjanal posyandu aktif.
“Posyandu aktif merupakan indikator atau keluaran akhir yang ingin dicapai. Untuk mewujudkan diperlukan komitmen, kerja sama dan dukungan lintas program, lintas sektor, akademisi Sudah tentu untuk mewujudkan hal tersebut, dilakukan dengan upaya peningkatan layanan kesehatan di posyandu Peran Pokjanal Posyandu di tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan serta Pokja Posyandu di tingkat Desa/Kelurahan mempunyai potensi dalam keberlangsunan dan kesinambungan pengelolaan posyandu di daerah,” ujarnya.
Peran dan fungsi Pokjanal Posyandu imbuh Dr dr I Nyoman Gede Anom dapat membantu dalam fasilitasi, pendampingan secara teknis. Pemantauan dan penilaian kinerja posyandu tersebut merupakan wujud dari keberhasilan program yang telah dilaksanakan. Hal ini dapat menjadi tonggak dalam upaya penguatan Sistem Kesehatan Nasional.
“Kegiatan ini, merupakan suatu ajang yang sangat baik untuk menambah pengetahuan, wawasan, serta pemahaman terkait pelaksanaan kegiatan di posyandu. Kegiatan ini agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga kita mempunyai komitmen yang sama dalam mengoptimalkan kembali fungsi dan kedudukan kelembagaan posyandu di daerah,” katanya. (Promkes- Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)
Kadiskes Bali Menyampaikan Kebijakan Strategi Peningkatan Layanan Kesehatan Bagi Krama Bali Kepada Para Peserta Pertemuan