FPD Tahun 2023

Melalui Forum Perangkat Daerah (FPD) Tahun 2023 Dinas Kesehatan Provinsi Bali Berkomitmen Menurunkan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Krama Bali dalam Rencana Kerja Pembangunan Bidang Kesehatan Tahun 2024

Untuk memaksimalkan program Kesehatan Tahun 2024, Dinas Kesehatan Provinsi Bali melaksanakan kegiatan Forum Perangkat Daerah (FPD) secara hybrid, Selasa 22 Pebruari 2023. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Bali No 848 Tahun 2023 tentang Penyampaian Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Semesta Berencana Provinsi Bali Bidang Kesehatan Tahun 2024 dan tindaklanjutnya.

Acara dibuka langsung Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes dan diikuti oleh Kelompok Ahli Pemerintah Provinsi Bali, Bappeda Bali, serta Instansi terkait.

Dalam acara tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Made Suwitra, SKM, M.Si memandu sekaligus membacakan RKPD Bidang Kesehatan tahun 2024.

I Made Suwitra mengungkapkan, untuk menilai pencapaian tujuan strategi bidang kesehatan yaitu menurunnya morbiditas dan mortaliras penduduk, ada 4 indikator yg akan diukur yaitu menurunnya Angka Kematian Ibu, menurunnya angka kematian bayi, menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan menurunnya prevalensi Stunting.

Lebih lanjut, Made Suwitra juga menyampaikan 3 sasaran strategis Program Kesehatan tahun 2024. Diantaranya adalah Pertama, meningkatnya sistem tata kelola perangkat daerah. Dimana indikatornya adalah Nilai Evaluasi Managemen Kinerja dan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan.

Sasaran Strategis Kedua adalah meningkatnya upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat, dengan indikator Persentase Desa UCI, Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, persentase kabupaten/kota yang mengembangkan Desa/Kelurahan Siaga Aktif Mandiri.

Dan Sasaran Strategis ketiga menurut Suwitra adalah meningkat akses dan status Kesehatan Masyarakat, dengan indikator, persentase faskes yang terakreditasi, cakupan kepesertaan JKN, Indeks Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan obat esensial dan persentase fasilitas kesehatan yang memenuhi standar ketersediaan tenaga kesehatan.

Masukan dan Usulan Kelompok Ahli dan Lintas Sektor dalam FPD 2023

Setelah penyampaian sasaran strategis dalam FPD 2023, Kelompok Ahli Pemerintah Provinsi Bali, Prof. I Nyoman Sudiana menyampaikan beberapa usulan terkait pemberian sertifikasi bagi pengusada. Dimana Dinas Kesehatan diharapkan memaksimalkan fungsi Tenaga Kesehatan Tradisional seperti pengusada agar teregistrasi.

Sementara itu, Kelompok Ahli Pembangunan Tjok Bagus Oka lebih menyoroti terkait pemanfaatan obat tradisional serta perluasannya. Sehingga tanaman obat tradisional bisa dikembangkan secara maksimal, selain menekankan pentingnya penanganan ODGJ dan rehabilitasi korban NAFZA.

Plt. Direktur RSUD Bali Mandara juga menambakan, betapa pentingnya pengembangan pengobatan tradisional yg telah menjadi salah satu program prioritas daerah dan juga menyampaikan bahwa RSBM kini telah mengembangkan Pelayanan Kesehatan Tradisional terintegrasi.

Di sisi lain, Yuniambara, SIP dari Komisi Penanggulangan AIDS mengusulkan agar Dinas Kesehatan mempertahankan prestasi terbaik 1 Nasional dalam hal pelayanan HIV AIDS dan IMS.

“Untuk mempertahankan hal tersebut, diperlukan beberapa strategi khusus, yaitu mengajak LSM Peduli AIDS dan PPTI berkolaborasi dalam menjangkau pengidap HIV dan Penderita TBC. Sehingga bisa mencapai tujuan dari 3 sasaran strategis Dinas Kesehatan tahun 2024,”katanya. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali).

Peserta Forum FPD 2023 Secara Luring
Skip to content