Diskes Tingkatkan Imunisasi MR

Beranda Daftar Berita Kegiatan Berita Diskes Tingkatkan Imunisasi MR

Hasil Kampanye Imunisasi MR di Provinsi Bali 97,96% dan telah melampaui target minimal 95%. Faktanya masih ada beberapa desa di Bali yang belum mencapai target minimal tersebut. Untuk mendukung peningkatan Imuniasi MR di Bali maka Diskes Bali melaksanakan Advokasi dan Sosialisasi Introduksi Imunisasi Measles Rubella (MR). Bertempat di Golden Tulip 11-12 Oktober 2019 kegiatan ini diikuti oleh Kabupaten/Kota dan Faskes Swasta se-Provinsi Bali.

Capaian yang tinggi selama kampanye diharapkan dapat dilanjutkan dengan pelaksanaan imunisasi MR rutin pada bayi usia 9 bulan, 18 bulan dan anak kelas 1 SD/sederajat. Dilaksanakan pada saat Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Hal tersebut terkait dengan komitmen pemerintah untuk eliminasi campak dan pengendalian kelainan konginetal akibat Rubella atau Conginetal Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2020.

Kadiskes Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM mengajak dan menghimbau para pejuang imunisasi tingkat kabupaten/kota dan faslitas kesehatan. Beliau menyampaikan untuk bersama-sama mengembangkan berbagai upaya dan strategi. Upaya dan strategis tersebut diharapkan mampu menjadi daya ungkit yang efektif dan efisien dalam meningkatkan cakupan intoduksi imunisasi MR pada bayi, baduta dan anak sekolah. Lakukan pendataan desa yang belum mencapai target saat kampanye MR dan introduksi. Selanjutnya identifikasi masalah dan penyebab masalahnya dengan baik, dan diskusikan atau kembangkan berbagai inovasi untuk mengatasinya, kata beliau.

Target Pemerintah dan Adanya Penolakan

Hasil Kampanye MR yang dilakukan bertahap di Indonesia belum menghasilkan cakupan yang diharapkan. Ada kecenderungan terjadi penolakan juga untuk kegiatan yang sebelumnya memakai Campak diganti dengan MR seperti pelaksanaan booster pada Baduta dan BIAS. Situasi ini memberikan tantangan yang semakin berat mencapai eliminasi campak dan pengendalian CRS pada tahun 2020. Apalagi adanya komitmen global negara-negara seluruh Asia Tenggara pada tahun 2023 wajib mengeliminasi Campak dan pengendalian CRS

Target pemerintah untuk eliminasi Campak dan pengendalian CRS pada tahun 2020 sebenarnya dapat tercapai. Bila pelaksanaan kampanye dan introduksi MR dapat mencapai minimal 95% sampai ditingkat desa. Beberapa negara Asia (Bhutan, Korea Utara, Maldives, Sri Lanka dan Timor-Leste) telah mampu mengeliminasi Campak dan mengendalikan CRS sejak tahun 2014. Keberhasilan tersebut sangat didukung peningkatan efikasi vaksin Campak dari 85% menjadi diatas 95% setelah digabung dengan Rubella.

Skip to content