Tingkatkan Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan Fokus Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dengan salah satu bidang prioritasnya adalah bidang kesehatan. Program prioritas kesehatan lainnya yaitu meningkatkan fasilitas kesehatan primer maupun rujukan. Mengutamakan pada kegiatan fokus yaitu penurunan angka kematian ibu dan bayi. Salah satu faktor penyebap kematian ibu dan bayi adalah kurang ditatanya sistem rujukan maternal neonatal. Baik yang dilakasanakan di Faskes Primer ataupun rujukan. Selain itu juga perbaikan status gizi masyarakat dan nantinya juga berpengaruh terhadap umur harapan hidup masyarakat Bali yang terus meningkat. Untuk memperkuat sistem rujukan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi Bali melaksanakan Evaluasi Pelaksanaan Manual Rujukan Maternal Neonatal Kab/Kota (16-17 September 2019).
Evaluasi yang dilaksanakan di Mega Butik Hotel tersebut dihadiri oleh pemegang progam Kesmas dan Rujukan di Dinas Kesehatan Kab/Kota se-Bali. Kadiskes Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM menyambut baik pertemuan Evaluasi Pelaksanaan Manual Rujukan Maternal Neonatal ini. Provinsi Bali masih dihadapi pada permasalahan sistem rujukan dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Targetnya belum tercapai pada tujuan pembanguan di era millenium. Kadiskes juga berharap dengan manual rujukan maternal neonatal bisa mempercepat menurunan angka kematian ibu dan bayi di Provinsi Bali. “Melalui Pertemuan ini akan kita ketahui bersama sejauh mana penerapan Manual Rujukan Maternal Neonatal di 9 kab/kota, serta proses penetapan regulasi dan penerapannya di sektor layanan, kata beliau.
Tujuan SDGs dan Diperkuat Dengan Regulasi
Dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) disepakati bahwa setiap negara untuk meneruskan agenda tujuan pembanguan yang belum selesai. Kematian ibu di provinsi Bali tahun 2018 secara absolut sebanyak 35 kasus, terjadi penurunan dari tahun 2017 yaitu 45 kasus, sedangkan kematian bayi tahun 2018 sebanyak 302 kasus. Walaupun jumlah kasus kematian ibu dan bayi di Provinsi Bali sudah dibawah target nasional, namun secara kualitas sistem rujukan tetap mempunyai peranan penting karena sebagian besar kasus kematian terjadi di fasilitas rujukan.
Sistem rujukan kegawatdaruratan maternal dan neonatal mengacu pada prinsip utama kecepatan dan ketepatan tindakan, efisien, efektif dan sesuai kemampuan dan kewenangan fasilitas pelayanan. Sistem rujukan yang dibangun harus dilengkapi dengan manual supaya bisa dilaksanakan dengan lebih tertata dan jelas. Melalui anggaran APBN Program Kesga Tahun 2016, 9 kab/kota telah membentuk Pokja/Tim Manual dan menyusun manual rujukan maternal neonatal. Manual rujukan ini sebagai acuan dalam sistem rujukan dengan sumber pembiayaannya. Penyusunan manual tersebut diharapkan diperkuat dengan regulasi berupa Peraturan Bupati (Perbup) / Peraturan Walikota (Perwali).