Kembangkan Yankestrad Terintegrasi Ajak Pemangku Kebijakan di Kabupaten/Kota
Dinas Kesehatan Provinsi Bali fokus dan berkomitmen dalam pengembangan Yankestrad di Bali. Hal tersebut tertuang dalam Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang memprioritaskan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad). Selain itu telah disusun Ranpergub Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali yang melestarikan warisan leluhur atau tradisi masyarakat Bali yang dikenal sebagai warisan Lontar Usada Bali. Salah satu pendukung dalam pengembangan yankestrad di Bali adalah kualitas dari yankes di Fasilitas Kesehatan. Untuk itu Diskes Bali melaksanakan Pertemuan Pengembangan Puskesmas Yankestrad Integrasi Angkatan III di Provinsi Bali (23 September 2019). Pertemuan tersebut diikuti oleh seluruh Kepala Puskesmas se-Provinsi Bali.
Pertemuan yang dibagi menjadi 4 angkatan tersebut dilaksanakan di UPTD Bapelkesmas Provinsi Bali. Kadiskes Bali dr.Ketut Suarjaya, MPPM membuka dan menyambut baik pertemuan ini. Beliau mengajak kepada para pemangku kebijakan di Diskes Kabupaten/Kota maupun Puskesmas untuk bersama-sama membahas dan mendiskusikan tentang pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional di Puskesmas. Kadiskes berharap pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali di Puskesmas dapat memanfaatkan serta melestarikan kearifan lokal budaya Bali untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. “Mari kita laksanakan pengobatan tradisional secara bertanggung jawab, terstandar, aman, dan berkualitas kepada masyarakat”, kata beliau.
Melalui Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi diharapkan dapat mensinergikan Pelayanan Kesehatan Konvensional dan Pelayanan Kesehatan Tradisional. Yankestrad terintegrasi dalam Fasilitas Pelayanan Kesehatan tersebut sebagai upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi dilaksanakan bersama oleh Tenaga Kesehatan Tradisional (Nakestrad) dan Tenaga Kesehatan lain yang terlatih Kesehatan Tradisional di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Saat ini jumlah tenaga kesehatan lain yang sudah terlatih kesehatan tradisional di Puskesmas sebanyak 166 orang. Namun Pelayanan Kesehatan Tradisional belum dapat dilaksanakan di seluruh Puskesmas di Provinsi Bali.