SMP PGRI 3 Denpasar Wakili Bali untuk Katagori SMP
Untuk mempersiapkan sekolah sebagai duta Provinsi Bali dalam lomba sekolah sehat (LSS) Tingkat Nasional Tahun 2020, Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang tergabung ke dalam tim Pembina Provinsi Bali turun langsung ke sekolah. Tim dari Dinkes Bali diwakili oleh Staf Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Ni Wayan Deviani, S.Kep, Ns dan Staf Seksi Kesehatan Lingkungan , Kerja dan Olahraga Made Mudiarta, SKM.
Tim Lintas Sektor lainnya adalah dari Sekretariat UKS, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali, Dinas Pendidikan, kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali serta Biro Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali. Pembinaan dilaksanakan Kamis, 5 Maret 2020 lalu.
Masing-masing Pembina pun turun memeriksa kelengkapan persiapan Lomba tersebut. Mulai dari sisi Kesehatan, pemahaman Keagamaan, Manfaat tentang Kesehatan serta banyak lagi yan lainnya. Selain mengecek kelengkapan tersebut, yang juga menjadi fokus pembinaan salah satunya adalah Pelayanan kesehatan remaja lewat konselor sebaya yang menyasar sekolah jenjang SMP/SMA/SMK adalah salah satu kegiatan pada program Anak Usia sekolah dan remaja. Ini merupakan kegiatan sinergi antara Dinas Kesehatan dengan Tim Pembina UKS Tingkat Provinsi Bali.
Dalam proses pembinaan, rombongan diterima langsung Kepala sekolah SMP PGRI 3 Denpasar. Dari hasil pembinaan, tim sekolah sudah sangat solid dalam mempersiapkan diri sebagai duta LSS Provinsi Bali. Banyak inovasi yang berkarakter budaya yang lebih ditonjolkan dengan memakai istilah yang tentunya menarik. “Memang semua kelengkapan tersebut terus kita pantau, khususnya dari sisi Kesehatan. Namanya saja Lomba Sekolah Sehat, pastinya sisi Kesehatan harus diprioritaskan. Demikian juga pengetahuan siswa serta lingkungan sekolah terhadap kebersihan Lingkungan sekolah, serta yang lainnya”, ungkap Mudiarta.
Di sisi lain, Deviani pun menyoroti masalah dokumentasi serta hasil kegiatan yang erat kaitannya dengan Kesehatan. “Setelah kami cek di lapangan, ternyata ada beberapa kekurangan yang harus dilengkapi. Diantaranya adalah kelengkapan administrasi yang erat kaitannya dengan dokumentasi kegiatan, pengelolaan sampah lingkungannya serta penyediaan ruangan khusus untuk konselor sebaya”, katanya. Mengapa perlu disiapkan ruangan khusus Konselor, lanjut Deviani, karena kegiatan konseling tersebut memang sangat khusus. Tidak bisa digabungkan dengan aktivitas lainnya. Dimana seorang konselor akan melakukan konseling sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Oleh sebab itulah masih perlu disiapkan adanya ruangan privasi yang dapat mereka gunakan dalam melakukan konseling.
Beberapa yang menjadi catatan yang harus diperbaiki tersebut akan segera dibenahi pihak sekolah bersangkutan. “Kami akan membenahi beberapa kekurangan yang disampaikan Tim Pembina, khususnya dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali”, Kata Kepala SMP PGRI 3 Denpasar. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)