Dinkes Provinsi Bali Gelar Rakornas PSSILISARI Covid-19

Beranda Daftar Berita Kegiatan Berita Dinkes Provinsi Bali Gelar Rakornas PSSILISARI Covid-19

Tingkatkan Kesiapsiagaan PANINZA Dinkes Provinsi Bali Gelar Rakornas PSSILISARI Covid-19

“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memperkuat jejaring dan kerjasama antar stakeholder terkait khususnya di Provinsi Bali dan Indonesia pada umumnya, sehingga nanti akan dapat meningkatkan kesiapsiagaan pandemi influenza (PANINZA) terintegrasi COVID-19 dan penyakit infeksi pernafasan lainnya melalui penguatan surveilans sentinel ILI-SARI. (PSSILISARI),” Kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom, M.Kes saat membuka acara Rakornas PSSILISARI di Jl Sunset Road Kerobokan Kelod Kecamatan Kuta Utara Bali, Selasa 14 Januari 2025 lalu.

Lebih lanjut, Dr dr I Nyoman Gede Anom mengungkapkan, Rakornas ini berlangsung dari Selasa 14 Januari 2025 sampai dengan Jumat, 17 Januari 2025 dan berlangsung secara luring yang dibagi ke dalam dua Regional. Yaitu Regional I dan Regional II.
Dan Provinsi Bali menurut Dr dr I Nyoman Gede Anom masuk ke Regional II, dimana merupakan salah satu lokus pelaksanaan surveilans ILI-SARI secara Nasional, dimana Puskesmas Denpasar Selatan I yang ditunjuk sebagai lokus pelaksanaan Surveilans ILI sekitar Tahun 2009 hingga sekarang sedangkan RSU Wangaya Denpasar yang ditunjuk sebagai lokus pelaksanaan surveilans SARI pada Bulan November 2020.
“Dalam pelaksanaannya, setiap kasus yang datang ke fasyankes dengan gejala memenuhi definisi operasional kasus ILI/SARI akan dilakukan pengambilan specimen untuk pemeriksaan laboratorium hingga mendapatkan sub-type virusnya. Pada Tahun 2024 di Puskesmas Denpasar Selatan I sejumlah 31 kasus ILI namun yang dilakukan pemeriksaan specimen 15 kasus, dimana 11 specimen yang diperiksa dan 4 specimen masih pending. Hasilnya diperoleh bahwa 5 kasus ditemukan virus Influenza A (H1N1-pdm09), sedangkan 6 lainnya negatif,” katanya.
Pada pemeriksaan Covid-19 imbuh Dr dr I Nyoman Gede Anom, ditemukan 1 kasus yang positif. Sedangkan di RSU Wangaya Denpasar ditemukan 65 kasus SARI dengan 39 kasus yang dapat diambil specimennya untuk pemeriksaan laboratorium. Dari semua specimen yang diperiksa tidak ditemukan adanya positif Covid-19.
“Dalam penguatan surveilans ILI/SARI perlu didukung juga dengan peningkatan kapasitas laboratorium pemeriksa, dan inilah yang menjadi kendala dan tantangan di Provinsi Bali. Melalui kesempatan ini Kami berharap adanya dukungan dan fasilitasi dari Kementerian Kesehatan RI dalam peningkatan kapasitas laboratorium yang ada di Provinsi Bali dalam mendukung pelaksaksanaan surveilans penyakit berbasis laboratorium, tidak hanya untuk surveilans ILI/SARI tapi juga untuk surveilans penyakit infeksi emerging lainnya, karena Bali telah dikenal sebagai destinasi pariwisata dunia sehingga akan menjadi perhatian dunia internasional,”paparnya.***Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Skip to content