Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan suatu upaya Pemerintah Provinsi Bali dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali memfokuskan pada pembangunan kesehatan. Salah satunya adalah peningkatan pelayanan kesehatan baik tingkat pelayanan dasar maupun rujukan, termasuk rujukan nasional maupun regional. Hal tersebut juga dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Untuk mewujudkan hal itu, Dinas Kesehatan Provinsi Bali melaksanakan MTBS yang bertempat di Kuta Central Parka, 10-12 Juli 2019.
Orientasi Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) ini mengutamakan kualitas pelayanan pada bayi baru lahir sampai umur kurang dari 5 tahun. Masa ini merupakan masa yang kritis yang secara umum dapat mengalami masalah yang kompleks, sehingga memerlukan penanganan secara terpadu. Berat Bayi lahir rendah dan asfiksia merupakan penyebab utama kematian perinatal. Maka dari itu semua tenaga kesehatan harus mampu memberikan pelayanan sesuai standar yang ditetapkan.
Indek Pembanguan Manusia di Provinsi Bali dari tahun ke tahun sudah mengalami peningkatan, menggambarkan bahwa status kesehatan sudah semakin membaik. Dengan sasaran peningkatnya status kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi, pengendalian penyakit, pembiayaan kesehatan dan akses serta mutu pelayanan. Disamping itu meningkatnya penyebaran dan mutu SDM serta ketersediaan sarana, obat yang bermutu, sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Masalah yang memelukan intervensi khusus yaitu masih tingginya angka kematian ibu dan bayi.
Secara nasional kematian ibu sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup, dengan sebab kematian hipertensi dalam kehamilan, perdarahan serta penyakit lain yang memperburuk kondisi itu. Walaupun kondisi Bali angkanya jauh di bawah angka nasional yaitu 78,72 per 100.000 kelahiran hidup (2017) turun menjadi 68,64 per 100.000 kelahiran hidup (2017), sehingga Pemprov Bali berupaya keras untuk terus menurunkannya.
Sementara itu untuk kematian bayi dari tahun ke tahun juga sudah mengalami penurunan yaitu 4,83 per 1000 kelahiran hidup, namun dominasi pada masa Neonatal sebesar 3,19 per 1000 kelahiran hidup. Ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan pada masa hamil, melahirkan dan bayi baru lahir belum optimal.