“Sesuai Kebijakan Nasional menuju SATU DATA INDONESIA melalui penguatan Satu Data Kesehatan dengan prinsip-prinsip dasar pengelolaan dan penyelenggaraan data yang akuntabel dan berintegritas, diperlukan satu standar data, satu metadata baku dan satu portal data maka dikembangkanlah aplikasi ASDK (Aplikasi Satu Data Kesehatan). Marilah kita dukung pengembangan sistem ASDK ini agar sesuai dengan kebijakan Nasional,” Kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM yang diwakili Sekretaris Dinas Kesehatan Prov. Bali, I Made Suwitra, ketika membuka acara Sosialisasi dan Implementasi ASDK di ruang rapat Cempaka, Rabu 24 Nopember 2021.
Sosialisasi sekaligus implementasi yang sekiranya berlangsung dari 24 – 26 Nopember 2021 ini menghadirkan beberapa narasumber, diantaraya adalah I Made Suwitra selaku Sekretaris Dnas Kesehatan Provinsi Bali, Kasubbag Sunprog Evapor Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Putu Astri Dewi Miranti, MPH dan Tim Pusdatin Kemenkes RI. Kegiatan tersebut dipandu oleh Luh Ria Atmarani, ST, MT.
Hadir sebagai peserta kegiatan tersebut adalah Pengelola Data dan Informasi SIK Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Pengelola Data dan Informasi Program Pengelola Aplikasi Dinas Kesehatan kab/Kota se-Bali dan Staf Sunprog Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Lebih lanjut, dokter Ketut Suarjaya mengungkapkan, ASDK merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan analisis data yang pada akhirnya akan digunakan oleh pengambil kebijakan dalam menentukan kebijakan kedepan. “Aplikasi ini akan membuat tata kelola data kesehatan lebih baik serta diharapkan akan memberikan kontribusi untuk tata kelola data yang baik. Searah dengan kebijakan tersebut, Pemerintah Provinsi Bali memiliki Visi NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru melalui Misi ketiga yaitu mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau, merata, adil dan berkualitas serta didukung dengan pengembangan sistem dan data base riwayat kesehatan Krama Bali berbasis kecamatan, telah dikembangkan Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Krama Bali Sejahtera (SIK KBS) Provinsi Bali,” jelasnya.
Dimana lanjut dokter Suarjaya, didalamnya telah terintegrasi data kunjungan, diagnosa penyakit, antrean/ pendaftaran online, jenis pembayaran, data dasar fasilitas kesehatan, data program PIS PK secara bertahap telah diintegrasikan dengan aplikasi SIRS Online, E-Sikda, E-pusk, SIRANAP dan Aplikasi Klinik dan SIMRS. Diharapkan pada saatnya nanti SIK-KBS menjadi bagian dari ”Satu Data Indonesia”.
“Harapan saya, kiranya peserta bisa mengikuti pertemuan ini sampai akhir dan berjalan dengan lancar dan memberi manfaat bagi kita semua. Terimakasih untuk Tim ASDK Pusdatin Kemenkes RI yang telah memilih Bali menjadi salah satu lokus sosialisasi sehingga dapat sekaligus membantu pemulihan pariwisata Bali,” ungkapnya. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)