Survei Kesehatan Indonesia (SKI) merupakan kelanjutan dari riset kesehatan dasar (riskesdas) yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali mulai dari tahun 2007, 2013, 2018.
“Banyak informasi nantinya yang dapat dihasilkan melalui pelaksanaan Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 serta hasilnya dapat dimanfaatkan oleh banyak sektor terkait. Oleh karena itu, maka kegiatan ini perlu dipersiapkan dengan baik. Saya berharap agar semua proses dalam workshop ini dapat diikuti secara penuh sehingga tidak ada kesalahan yang berarti pada saat pengumpulan data,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr,dr I Nyoman Gede Anom, M.Kes, saat membuka kegiatan pertemuan Workshop Training Center Enumerator (TCE) untuk Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 di Provinsi Bali secara daring.
Lebih lanjut, Dr, dr I Nyoman Gede Anom menyampaikan, kegiatan SKI tersebut berlangsung Minggu, 30 Juli 2023, Senin, 31 Juli 2023 dan jumat, 4 Agustus 2023.
“Karena data yang didapatkan itu harus sesuai dengan situasi kondisi terkini, maka semua peserta harus serius mengikuti kegiatan ini.
Dr, dr I Nyoman Gede Anom juga menambahkan, tujuan dilaksanakannya SKI ini adalah untuk menilai perkembangan status kesehatan masyarakat, faktor risiko, dan perkembangan upaya pembangunan kesehatan termasuk status gizi di tingkat kabupaten/kota yang hasilnya digunakan sebagai dasar untuk menyusun kebijakan dan rencana pembangunan kesehatan terarah dan tepat sasaran. Kesalahan data justru sangat fatal bagi keberlanjutan program yang direncanakan,”katanya.
Workshop Training Center Enumerator ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Workshop Training Center Enumerator yang dilaksanakan dengan 2 metode pertemuan yakni secara daring dan dilanjutkan pertemuan secara luring untuk membahas hal teknis dan simulasi praktek pengumpulan data ,”katanya. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)