“Untuk menjamin kehidupan yang sehat dan kesejahteraan masyarakat, maka perlu dilakukan peningkatan dan pendekatan akses layanan kesehatan (Yankes) yang berkualitas. Saat ini Kementerian Kesehatan sedang melaksanakan Transformasi Layanan Primer yaitu dengan melakukan penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care), yaitu mendorong upaya promotif preventif, pemberdayaan masyarakat,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Bali, Dr dr I Nyoman Gede Anom, M.Kes, saat membuka acara Penguatan Pokjanal Dalam Integrasi Layanan Primer (ILP) Tingkat Provinsi Tahun 2023 di Harris Hotel Denpasar, Selasa, 15 Agustus 2023.
Lebih lanjut, Dr dr I Nyoman Gede Anom menegaskan, dalam implementasinya transformasi layanan kesehatan primer difokuskan pada pendekatan siklus kehidupan serta peningkatan dan pendekatan akses yankes.
“Untuk itu, fungsi dan peran Posyandu dapat dioptimalkan sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi serta pemberian layanan kesehatan. Pelayanan kesehatan saat ini dibedakan menjadi 4 klaster yaitu klaster manajemen, klaster ibu, anak, remaja, klaster usia produktif dan lansia dan klaster penanggulangan penyakit menular. Sehingga untuk mendukung terlaksananya pelayanan kesehatan berdasarkan klaster tersebut, membutuhkan operasional serta sumber daya manusia yang berkompetensi,”katanya.
Dr dr I Nyoman Gede Anom juga menambahkan, sesuai arahan Presiden RI dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tanggal 5 Agustus 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Dalam Peraturan Presiden tersebut memuat acuan yang harus dicapai pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Posyandu sebagai wadah kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan berperan penting dalam percepatan penurunan stunting.
Karena ruang lingkup layanan di posyandu memberikan layanan dan intervensi pada semua prioritas siklus kehidupan.
“Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), merupakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang diberikan oleh kader serta didampingi petugas kesehatan. Kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan secara rutin adalah pelayanan Keluarga Berencana, kesehatan ibu dan anak, imunisasi, perbaikan gizi dan penanggulangan diare,” katanya.
Pelaksanaan program kegiatan di posyandu imbuh Dr dr I Nyoman Gede Anom, memiliki pengaruh dalam perubahan sosial di masyarakat, yaitu perubahan dalam cara pandang masyarakat mengenai kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak, pemantauan tumbuh kembang anak, deteksi penyakit sejak dini.
“Sesuai indikator kinerja prioritas Kementerian Kesehatan (RPJMN) tahun 2020-2024, adapun prioritas yang ingin dicapai adalah persentase Kabupaten/Kota yang melakukan pembinaan pokjanal posyandu aktif. Posyandu aktif merupakan indikator atau keluaran akhir yang ingin dicapai,”katanya.
Dr dr I Nyoman Gede Anom pun mengungkapkan, untuk mewujudkan diperlukan komitmen, kerja sama dan dukungan lintas program, lintas sektor, akademisi Sudah tentu untuk mewujudkan hal tersebut, dilakukan dengan upaya peningkatan layanan kesehatan di posyandu Peran Pokjanal Posyandu di tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan serta Pokja Posyandu di tingkat Desa/Kelurahan mempunyai potensi dalam keberlangsunan dan kesinambungan pengelolaan posyandu di daerah.
“Peran dan fungsi Pokjanal Posyandu dapat membantu dalam fasilitasi, pendampingan secara teknis. Pemantauan dan penilaian kinerja posyandu tersebut merupakan wujud dari keberhasilan program yang telah dilaksanakan. Hal ini dapat menjadi tonggak dalam upaya penguatan Sistim Kesehatan Nasional. Kegiatan ini, merupakan suatu ajang yang sangat baik untuk menambah pengetahuan, wawasan, serta pemahaman terkait pelaksanaan kegiatan di posyandu. Kegiatan ini agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga kita mempunyai komitmen yang sama dalam mengoptimalkan kembali fungsi dan kedudukan kelembagaan posyandu di daerah,”katanya. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)
Kadiskes Bali Berfoto Bersama dengan Para Peserta Penguatan Pokjanal Dalam Integrasi Layanan Primer (ILP) Tingkat Provinsi Tahun 2023