Koordinasi Teknis SKI 2023

Beranda Daftar Berita Kegiatan Berita Koordinasi Teknis SKI 2023
Dr. dr. Nyoman Gede Anom Tegaskan Pentingnya Koordinasi Teknis dalam SKI sehingga Data yang Dihasilkan Akurat

“Koordinasi teknis Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan sangatlah penting dilakukan, sehingga dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan data yang akurat. Hal ini disebabkan oleh banyaknya informasi yang dapat dihasilkan melalui pelaksanaan SKI 2023 dan dapat dimanfaatkan banyak sektor terkait,”kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr.dr. I Nyoman Gede Anom, M,Kes, saat membuka acara Rapat Koordinasi Teknis Survei Kesehatan Indonesia Provinsi Bali secara daring dari Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kamis 6 Juli 2023.

Acara tersebut diikuti oleh perwakilan Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan, Kepala Bappeda Provinsi Bali, Direktur Poltekes Kemenkes Denpasar, Wakil Korwil II SKI, Para Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota se-Provinsi Bali, Para Kepala Bappeda Kab/Kota se- Provinsi Bali, Penanggung Jawab Teknis Provinsi, Tim Teknis SKI 2023, PDGI Korwil 2 dan Provinsi Bali, PJO dan PJAL Provinsi Bali, PJT , SAL, Pendamping Biomedis Provinsi Bali, PJO dan PJAL Kabupaten/Kota se-Prov Bali, Para Penanggung Jawab Teknis Kab/Kota se-Prov Bali dan instansi terkait yang dipandu Sekretaris Dinas Kesehatan I Made Suwitra.

Lebih lanjut, Dr. dr I Nyoman Gede Anom menegaskan, SKI 2023 bertujuan menilai perkembangan status kesehatan masyarakat, faktor risiko, dan perkembangan upaya pembangunan kesehatan termasuk status gizi di tingkat kabupaten/kota yang hasilnya digunakan sebagai dasar untuk menyusun kebijakan dan rencana pembangunan kesehatan terarah dan tepat sasaran.

“SKI tahun 2023 merupakan kelanjutan dari riset kesehatan dasar (riskesdas) yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali mulai dari tahun 2007, 2013, 2018. Indikator yang diukur pada SKI 2023 meliputi status kesehatan (morbiditas, disabilitas, status gizi), kesehatan lingkungan (higienis, sanitasi, jamban, air dan kondisi rumah), pengetahuan dan perilaku kesehatan (pengetahuan stunting, perilaku pencegahan gigitan nyamuk, perilaku pencarian pengobatan, perilaku pencegahan penularan COVID-19, perilaku hidup bersih sehat, perilaku GERMAS, penggunaan tembakau/rokok, minum alkohol, aktivitas fisik, perilaku konsumsi makanan berisiko),” katanya.

Selain itu, ungkap Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, berbagai aspek mengenai pelayanan kesehatan (akses, cakupan, mutu layanan, pengobatan COVID-19, pengobatan ke luar negeri, kepuasan layanan), dan pengukuran serta pemeriksaan yang dilaksanakan seperti berat badan, tinggi/panjang badan, lingkar perut, lingkar lengan atas, tekanan darah, kesehatan gigi dan mulut, kadar hemoglobin, glukosa darah puasa dan 2 jam pasca pembebanan, RDT malaria dan pengambilan spesimen darah untuk parameter kimia klinik terkait dengan faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular dengan tingkat representatif nasional.

Dr. dr. I Nyoman Gede Anom berharap, agar semua peserta mengikuti acara ini sampai akhir. ” Saya berharap agar semua peserta mengikuti acara ini sampai akhir dalam kondisi sehat dan semoga pelaksanaan rapat ini dapat berjalan dengan lancar dan memberi manfaat bagi kita semua,”ujarnya. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali).

Skip to content