“Proses pemberdayaan masyarakat memerlukan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) yang spesifik yang mempengaruhi terjadinya perubahan perilaku salah satunya dengan melakukan pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP). Hal ini sangat dibutuhkan para Petugas Lapangan (PL) untuk Percepat ubah perilaku masyarakat. Sehingga stunting bisa dicegah lebih awal, “Kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes saat membuka acara Pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Grand Palace Hotel, Sanur – Bali, Jl. Bypass Ngurah Rai No.165, Sanur, Denpasar, Senin, 15 Mei 2023.
Lebih lanjut, Dr. dr I Nyoman Gede Anom, M.Kes menegaskan betapa pentingnya peningkatan kapasitas tenaga Kesehatan dan kader dalam melakukan Komunikasi Antar Pribadi ketika berinteraksi dengan masyarakat baik ibu, pengasuh, keluarga balita, termasuk masyarakat umum.
“Ini sangat penting sekali bagi keberhasilan perubahan perilaku agar sesuai dengan apa yang kita harapkan,”katanya.
Pelatihan tersebut dilaksanakan dari Minggu, 14 Mei sampai dengan Jumat, 19 Mei 2023 dihadiri oleh 60 orang peserta.
Di Sisi lain, Dr.dr I Nyoman Gede Anom juga menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus diintervensi dalam penurunan stunting yang terangkum Ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali selama dalam 6 ( enam ) perilaku prioritas dalam pencegahan stunting melalui Komunikasi Antar Pribadi.
“Beberapa hal penting tersebut diantaranya : Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) setiap hari selama kehamilan, pada masa kehamilan, Ketika ibu melakukan Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA) secara tepat. Ketika Ibu membawa balita secara rutin ke Posyandu sebulan sekali untuk pemeriksaan tumbuh kembang, Saat Ibu, anak, dan seluruh keluarga cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir di waktu-waktu penting serta ibu, anak, dan seluruh keluarga menggunakan jamban sehat,”katanya.
Disamping itu pula, imbuh Dr. dr. I Nyoman Gede Anom best practice dari negara-negara yang berhasil menurunkan prevalensi stunting dalam 5-10 tahun, memprioritaskan KAP dalam intervensi tersebut, antara lain Vietnam, Kuba, Peru dan India.
“Hal ini membuktikan bahwa Komunikasi Antar Pribadi memberi kontribusi dalam perubahan perilaku yang mendukung penurunan stunting,”katanya. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali).
Peserta Pertemuan KAP Berkesempatan Melakukan Foto Bersama dengan Kadiskes Bali