Dokter Suarjaya : Jangan Asal Rujuk dan Ketakutan Berlebihan
Rapat kesiapsiagaan menghadapi merebaknya Virus Corona di Bali, dipimpin langsung Kepala Dinas Kesehatan dr. Ketut Suarjaya, MPPM. Acara ini dilaksanakan di Ruang Rapat Cempaka Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Rabu (4/3).
Rapat dihadiri oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), 3 Rumah Sakit Rujukan Regional (RS Sanjiwani, RSU Tabanan, RSU Buleleng), RS Bhayangkara Polda Bali, RSAD, RS Sanglah, RSJ Provinsi Bali, RS PTN Udayana, ARSI, PERSI serta instansi terkait lainnya.
Dalam rapat tersebut, dr. Ketut Suarjaya, MPPM berharap kepada semua yang hadir dan stakeholders terkait agar tidak dengan mudah mengeluarkan rujukan terkait suspect corona tersebut.
“Saya sangat khawatir dengan adanya kecurigaan dan ketakutan yang berlebihan, ini justru dapat menimbulkan masalah baru, baik internal layanan, maupun secara eksternal”, katanya.
Tugas kita semua untuk memberikan pemahaman yg cukup sesuai dengan etika profesi, pungkas dr. Suarjaya. “Jangan kalau belum 80 % kecurigaan bahwa mereka teridentifikasi corona langsung dirujuk. Kita harus observasi dan pastikan hasil laboratoriumnya dulu”, imbuh dr Suarjaya. Disisi lain, dr. Suarjaya juga mennyatakan perlunya dibentuk call center corona.
Terkait kesiapan menangani kasus luar biasa corona, dr. Suarjaya minta kesiapan 3 RS Rujukan Regional untuk menyiapkan fasilitas yang diperlukan. Demikian juga untuk RSUP Sanglah.
Seluruh pimpinan Rumah Sakit yang hadir menyatakan kesiapannya untuk antisipasi jika kasus semakin meluas dengan menyiapkan ruang isolasi dan tempat tidur sesuai dengan kebutuhan dan standar yang ditentukan.
Tidak saja rumah sakit yang diundang saat itu harus siap, tetapi seluruh rumah sakit yang ada di Bali yang berjumlah 68 RS juga mesti meningkatkan kesiapsiagannya. Untuk itu dr. Suarjaya menambahkan, bahwa Jumat depan (6/3), 68 RS yang ada di Bali baik RS Negeri maupun Swasta akan diundang untuk kesiapan menangani kasus corona di Bali. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)