Pemerintah keluarkan surat pernyataan resmi
Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait Kewaspadaan terhadap penyebaran Virus Corona di Provinsi Bali. Dalam surat pernyataan resmi dengan nomor 556/468/V/Dispar/2020 yang ditandatangani Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyatakan 4 poin penting dalam upaya antisipasi dan waspada meluasnya kasus virus corona. Poin pertama adalah melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Denpasar, otoritas bandara dan pihak maskapai. Untuk mendeteksi secara dini wisatawan dari China dengan memasang thermo scanner di tempat kedatangan Internasional. Poin kedua, menyampaikan surat edaran ke Pemerintah Kab/Kota dan Rumah Sakit untuk kewaspadaan dini kasus penyakit Pneumonia. Poin ketiga, menyiapkan Rumah Sakit untuk selalu siaga, lengkap dengan sarana/prasarana, SDM, obat dan pelayanan (tempat isolasi) bila ada kasus suspect. Terakhir, untuk mencegah penularan lebih lanjut, para wisatawan diharapkan bersedia melalui pemeriksaan kesehatan di bandara apabila diperlukan.
Koordinasi dengan Kementerian Kesehatan telah dilakukan melalui webinar yang diselenggarakan Diskominfos (24/01/2020). Dalam webinar turut mengundang Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dalam webinar pemerintah akan lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan penyakit virus corona. Salah satunya adalah memperketat deteksi melalui thermo scanner di tempat kedatangan Internasional. Sarana dan prasarana juga telah disiapkan baik di bandara dan Rumah Sakit untuk mengantisipasi pasien yang suspect.
Langkah Antisipasi
Langkah antisipasi telah dilakukan Pemerintah Provinsi Bali untuk menyikapi kekhawatiran akan penyebaran virus corona. Melalui rapat yang dipimpin oleh Sekda Bali Dewa Made Indra bertempat di Ruang Praja Sabha Kantor Gubernur Bali (27/1/2020). Rapat tersebut melibatkan unsur kesehatan kabupaten/kota, pariwisata, keamanan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai garda terdepan yang bertugas mendeteksi wisatawan yang masuk ke Bali. Dewa Indra yang didampingi Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjana menegaskan bahwa hingga saat ini virus corona belum terdeteksi masuk Bali.
Menurut informasi yang diperoleh melalui website www.baliprov.go.id Beliau menyayangkan simpang siurnya pemberitaan yang menyebut keberadaan pasien suspect corona. “Inilah yang harus kita pahami secara bijak, jangan sembarangan nyebut suspect. Sebab secara medis untuk menyebut suspect ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi. Selain menunjukkan gejala fisik berupa demam, batuk, pilek nyeri tenggorokan dan pneumonia, seorang bisa disebut suspect corona bila punya riwayat ke China atau wilayah/negara yang terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum timbul gejala. Selain itu, yang bersangkutan sempat kontak dengan kasus terkonfirmasi corona atau mengunjungi fasilitas kesehatan di negara dimana infeksi corona telah dilaporkan.
Meski hingga saat ini virus baru dengan kode 2019-nCoV belum terdeteksi masuk Bali, namun pihaknya tetap menyiapkan langkah pengendalian dan tata laksana penanganan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan. Saat ini ada sejumlah rumah sakit rujukan untuk penanganan corona yaitu RSUP Sanglah, RS Sanjiwani Gianyar dan Rumah Sakit Tabanan. Selain itu, Sekda Dewa Indra juga menyampaikan keprihatinan atas kemunculan virus baru yang beberapa pekan terakhir menyita perhatian dunia internasional. Bagi Daerah Bali, kemunculan penyakit ini tak hanya mengkhawatirkan dari sudut pandang kesehatan, namun akan berdampak pula bagi sektor pariwisata. Oleh sebab itu pentingnya optimalisasi upaya pencegahan agar penyakit ini jangan sampai masuk Bali.
Langkah Pencegahan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM mengatakan hingga saat ini belum ada vaksin untuk virus corona karena memang baru ditemukan tahun 2019. “Pengobatan yang dilakukan bersifat supportif sesuai dengan gejala yang ada,” tambahnya. Oleh karena itu, upaya pencegahan menjadi hal yang sangat penting untuk dioptimalkan saat ini. Terkait dengan upaya pencegahan, KKP Kelas I Denpasar telah menyiagakan thermal scanner di pintu masuk bandara dan pelabuhan.
Langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain tetap waspada dan jangan panik, terapkan PHBS dan Germas baik di lingkungan kerja, di Rumah dan masyarakat, hindari kontak dengan pasar hewan/pasar hewan, hindari kontak langsung dengan orang sakit dan terakhir gunakan masker dan terapkan etika batuk. Adapun gejala yang ditimbulan oleh virus corona adalah demam lebih dari 38 derajat celcius, batuk, sesak napas yang membutuhkan perawatan di Rumah Sakit. Gejala ini diperberat jika penderita adalah usia lanjut dan mempunyai penyakit penyerta lainnya, seperti penyakit paru obstuktik menahun atau penyakit jantung.