Kadiskes Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom Wakili Gubernur Koster, Tegaskan Konsep Hidup Di Bali Tekankan Keseimbangan dalam Seminar Nasional Kestrad
“Bali memiliki sebuah konsep hidup yang menekankan kepada pentingnya keseimbangan dan harmoni antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan lingkungan sekitar, yang dikenal dengan Konsep Tri Hita Karana. Konsep ini menjadi landasan hidup dan budaya masyarakat Bali karena dapat mendorong terciptanya kehidupan yang harmonis dan sejahtera,”kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom saat wakili Gubernur Koster sebagai Keynote Speaker dalam acara Seminar Nasional Pengobatan Tradisional Ranpergub Kesehatan Tradisional Bali pada Wellness Industri di Aula Taman Asoka Universitas Hindu Indonesia Jalan Sanggalangit Penatih Denpasar, Kamis, 17 Juli 2025.
Seminar Nasional tersebut dihadiri Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi Kolonel (Purn). Dr. Drs. Dewa Ketut Budiana, M.Fil. Juga turut hadir Rektor Universitas Hindu Indonesia Prof. Dr. Drh. I Made Damriyasa, MS.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana kegiatan Putu Lakustini Cahyaningrum,S.Si, M.Si, Seminar Nasional ini menghadirkan tiga narasumber utama yaitu Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, DFM, S.H.,M.Si, SP.F(K), Dr. M. Asyadi, S.E.,S.Kes.,M.Pd dan Prof. Apt. Dr.rer.nat. Drs. I Made Gelgel Wirasuta, M.Si
Di sisi lain, Dr dr I Nyoman Gede Anom mewakili Gubernur Koster juga menegaskan, Pemerintah Provinsi Bali sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan seminar, karena sejalan dengan Visi Pembangunan Provinsi Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru yang memiliki makna yaitu Membangun Kehidupan Krama Bali yang Adil Makmur, Lestari, dan Berkeadaban Berlandaskan Nilai Nilai Luhur Kearifan Bali.
“Dalam upaya membangun kehidupan Krama Bali yang lebih berkualitas, salah satu aspek yang sangat penting untuk ditingkatkan adalah aspek kesehatan. Berbicara mengenai kesehatan individu tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik saja, tetapi juga menyangkut kesehatan mental, emosional, sosial, dan spiritual,”katanya.
Pesan Gubernur Koster yang dibacakan Dr dr I Nyoman Gede Anom, Kesehatan manusia sangat erat kaitannya dengan konsep Tri Hita Karana karena menjaga keseimbangan dalam ketiga hubungan ini dianggap penting untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan individu maupun masyarakat.
“Mengingat tantangan dalam bidang kesehatan di masa depan yang semakin kompleks, kita tetap harus optimis dengan upaya-upaya inovatif di bidang kesehatan, dengan mengoptimalkan potensi sumber daya manusia dan alam yang kita miliki,”imbuhnya.
Dr dr I Nyoman Gede Anom juga menguatkan pesan Gubernur Koster, Pemerintah Provinsi Bali menyambut baik kegiatan Seminar Nasional Universitas Hindu Indonesia ini dengan mengangkat tema Pengobatan Tradisional: Ranpergub Kesehatan Tradisional Bali pada Wellness Industri, mengingat Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali masuk ke dalam salah satu program prioritas selama 5 (lima) tahun ke depan.
“Pemerintah Provinsi Bali akan fokus pada percepatan pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali melalui upaya memperluas layanan kesehatan tradisional di fasilitas pelayanan kesehatan, salah satunya dengan mengembangkan pelayanan Wellness,”ungkapnya.
Perkembangan Wellness di Indonesia khususnya Bali saat ini lanjut Dr dr I Nyoman Gede Anom menunjukkan tren positif, disertai dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan, mempertahankan tubuh tetap bugar, tentunya dengan memanfaatkan kearifan lokal Bali.
“Perkembangan industri Wellness di Bali saat ini sangat bermanfaat selain untuk kesehatan juga dapat memberikan manfaat secara ekonomi kepada Krama Bali dengan dibukanya lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi masyarakat Bali yang memiliki kompetensi dalam bidang tersebut,”katanya.
Dr dr I Nyoman Gede Anom menyampaikan pesan Gubernur Koster, Pemerintah Provinsi Bali tetap mendorong pelaku usaha Wellness untuk mengutamakan pelayanan kesehatan tradisional dengan komitmen tetap menjaga dan melestarikan alam Bali sebagai warisan leluhur yang diformulasikan dengan kearifan lokal Sad Kerthi, yang dijadikan sebagai pedoman tata cara kehidupan masyarakat Bali.***Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali.