“Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati pada tanggal 12 November setiap tahunnya. Peringatan Hari Kesehatan Nasional secara rutin dilaksanakan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya pembangunan hidup sehat bagi masyarakat. Tidak hanya itu, peringatan ini juga bertujuan mengajak masyarakat menerapkan gaya hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan lama yang kurang baik bagi Kesehatan,” Kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom, M.Kes, selaku Koordinator Gebyar Kesehatan 2024 dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 di Lapangan Puputan Margarana Renon Denpasar, Minggu 8 Desember 2024.
Acara ini dibuka PJ Gubernur Bali SM Mahendrajaya, diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra. Dalam sambutannya, PJ Gubernur Bali menegaskan Peringatan HKN ke-60 merupakan sebuah momentum yang baik untuk mengingatkan bahwa derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya akan terwujud, apabila semua komponen bangsa berperan serta dalam upaya kesehatan dengan memprioritaskan promotif-preventif, tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Mengubah pola hidup dengan menekankan pada perilaku hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat.
” Dalam kesempatan ini saya mengajak seluruh insan kesehatan baik di jajaran Pemerintah Provinsi Bali dan seluruh mitra strategis agar menjadikan Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60 sebagai momentum untuk merefleksikan kembali sejauh mana keberhasilan pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan serta sejauh mana keberhasilan sektor kesehatan dalam melibatkan semua unsur dalam melaksanakan pembangunan kesehatan,”kata PJ Gubernur Bali dalam sambutannya, dibacakan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra.
SM Mahendrajaya juga menegaskan bahwa Kesehatan merupakan hak dasar setiap masyarakat Bali yang harus dipenuhi dalam rangka pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga perlu penyelenggaraan kesehatan yang terarah, terprogram dan berkesinambungan.
”Syarat utama kita bisa mencapai target di 2045, tepat 100 tahun usia bangsa kita, adalah manusia lndonesia yang sehat dan cerdas. Hal ini tidak akan bisa tercapai tanpa gandeng tangan dari semua pemangku kepentingan. Karenanya, tema Hari Kesehatan Nasional ke-60 tahun 2024 yaitu “Gerak Bersama, Sehat Bersama”, mutlak harus menjadi semangat kita semua,”katanya.
Di sisi lain, Dr dr I Nyoman Gede Anom, M.Kes melaporkan, Berkenaan dengan kegiatan Gebyar Kesehatan tahun 2024, Dinas Kesehatan Provisni Bali pun merealisasikan pernyataan PJ Gubernur Bali dengan melaksanakan acara Gebyar Kesehatan 2024. Dr dr I Nyoman Gede Anom, M.Kes melaporkan HKN ke-60 mengusung tema “Gerak Bersama, Sehat Bersama”. Tema “Gerak Bersama, Sehat Bersama” memiliki makna pentingnya menjaga kesehatan, mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan, membangun semangat dan optimisme untuk terus sehat, serta mengingatkan pentingnya melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
” Acara Gebyar Kesehatan tahun 2024 merupakan puncak rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60 di Provinsi Bali. Sesuai arahan Bapak Menteri Kesehatan RI, Pemerintah Provinsi Bali di Bulan November tahun 2024 telah melaksanakan kegiatan apel upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional pada 12 November 2024 di Dinas Kesehatan Provinsi Bali serta kegiatan webinar untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi tenaga kesehatan di Provinsi Bali,”katanya.
Dr dr I Nyoman Gede Anom juga mengatakan, Gebyar Kesehatan tahun 2024 ini juga dilaksanakan melalui Ngerombo Pemerintah Provinsi Bali dengan Gabungan Perusahaan Farmasi (GP Farmasi) Provinsi Bali serta seluruh mitra/ lintas sektor kesehatan di Provinsi Bali. Peserta yang terlibat dalam Gebyar Kesehatan berasal dari insan-insan kesehatan mulai dari dinas kesehatan, rumah sakit, kementerian/lembaga sektor kesehatan, perguruan tinggi kesehatan, organisasi profesi kesehatan dan asosiasi perhimpunan di sektor Kesehatan.
“Gebyar Kesehatan tahun 2024 dilaksanakan dengan berbagai kegiatan seperti jalan sehat, senam bersama, pemeriksaan/skrining kesehatan, pelayanan kesehatan umum, pelayanan kesehatan mata, pelayanan kesehatan tradisional, pelayanan kesehatan jiwa, pelayanan informasi keamanan obat dan makanan, donor darah, pelayanan informasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan pelayanan kesehatan perempuan. Juga dirangkaikan dengan peluncuran/ Launching nama baru Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sebagai salah satu upaya mengurangi stigma negatif terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ),”katanya.***Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali.