“Untuk mewujudkan Visi dan misi Pemerintah Provinsi Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali Menuju Bali Era Baru dalam bidang Kesehatan, maka Dinas Kesehatan Provinsi Bali memfokuskan pada 9 sasaran utama program prioritas. Salah satunya adalah Meningkatkan akses Kesehatan sampai tingkat Desa. Oleh sebab itulah, ada beberapa langkah strategis yang kita ambil secara bertahap. Oleh sebab itulah semua bidang yang ada di Dinas Kesehatan harus menyiapkan skala prioritas untuk pengembangan langkah tersebut”, kata Kepala Dinas Kesehatan dr. Ketut Suarjaya, secara virtual, saat membuka acara Rapat koordinasi terkait Evaluasi APBD 2020 dan Rencana Aksi Program yang disiapkan untuk Tahun 2021, yang dipusatkan di ruang Cempaka, Kamis, 7 Januari 2021.
Acara tersebut diikuti oleh Kepala Bidang yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali secara langsung serta Direktur Rumah Sakit yang ada Provinsi Bali dan pejabat lainnya secara virtual.. Lebih lanjut, Dokter Suarjaya mengungkapkan, setiap langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan, selalu diawali dengan perencanaan kegiatan. Dimana perencanaan itu telah disiapkan serta disusun secara matang sesuai dengan anggaran yang tersedia “Kita memang selalu bekerja sesuai dengan rencana awal. Sehingga bisa dievaluasi serta ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan apa yang menjadi harapan Pimpinan dalam hal ini Gubernur”, katanya.
Selanjutnya, dr. Suarjaya pun mendelegasikan kegiatan tersebut kepada Sekretaris Dinas Kesehatan Made Suwitra untuk memimpin serta mencatat semua hasil capaian program serta rencana yang dibuat dalam merealisasikan program ke depannya. “Saya mendelegasikan kelanjutan kegiatan mengevaluasi semua program yang dibuat tahun 2020. Serta menyusun rencana aksi yang akan dilaksanakan 2021”, katanya.
Sesuai dengan arahan Kepala Dinas Kesehatan, Made Suwitra pun menjabarkan 9 prioritas yang menjadi rencana pokok yaitu point pertama, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di POSKESDES, POLINDES/PUSTU, Puskesmas dan RSUD seluruh Bali. Pada poin kedua adalah membangun Puskesmas rawat inap yang berkualitas sesuai standar ISO dengan model dan bangunan yang sama di semua kecamatan di Bali.\
Pada poin ketiga, lanjut Suwitra adalah mendorong atau memfasilitasi Peeritah daerah 9 kabupaten/kota untuk mengadakan mobil keliling ke Desa-desa (Pelayanan Kegawat daruratan).
Sementara itu pada poin keempat adalah mengambangkan sistem dan databased riwayat kesehatan serta pelayanan kesehatan krama Bali yang berbasis Kecamatan yang terintegrasi.
Poin kelima adalah Pengadaan Dokter Spesialis Kandungandan Anak melalui pola Ikatan Dinas yang ditugaskan di Puskesmas Rawat Inap, dimana perekrutannya dilakukan dengan menggunakan sistem kuota serta melakukan MOU dengan UNUD. Juga pada poin keenam yaitu mengembangkan program Kesehatan gratis dengan format Krama Bali Sehat (KBS) yang dikembangkan serta disempurnakan dari program Jaminan Kesehatan Bali mandara sebelumnya.
Yang terpenting juga, ungkap Suwitra adalah poin ketujuh yaitu menngkatkan sarana, prasarana, alat kesehatan Puskesmas, Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD yang ada di seluruh Bali.
Juga kita juga siapkan poin kedelapan yaitu melaksanakan pengembangan ruah sakit khusus berstandar Intarnational.serta yang tidak kalah pentingya adalah pembangunan pusat Rehabilitasi penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Buleleng dan Jembrana.
Semua program tersebut selanjutnya dijabarkan secara detil oleh maaing- masinf Kepala Bidang di Lingkungan Dinaa Kesehatan Prov.Bali, seperti Kepala Bidang Yankes dr Iwan Darmawan, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dr Ni Wayan Murdani, Kepala Bidang SDK Ni Made Meti Utami dan Krpala Bidang P2P yang diwakili oleh Kaaie PTM dan Keswa. Dalam sesi tanya jawab, Direktur RSJ Provinsi Bali, dr I Dewa Gede Basudewa memberikan beberapa masukan untuk realisasi kegiatan aksi 2021 khususnya tentang program Kesehatan Jiwa sehingga bisa berjalan sesuai dengan harapan. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)