Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM membahas rencana persiapan 3 RS di Provinsi Bali menuju Standar Internasional (3 Oktober 2019). Pembahasan tersebut mengundang Kelompok Ahli Pembangunan Bidang Kesehatan Prof. DR. Dr. I Made Bakta. Pembahasan tersebut dihadiri Rumah Sakit di Provinsi Bali diantaranya 2 RS Khusus (RS Jiwa dan RS Mata Bali Mandara) dan 1 RSUD (RSUD Bali Mandara). Pembahasan tersebut bertujuan untuk mendorong 3 RS tersebut mempersiapkan baik dari sarana, prasarana, kualitas layanan dan layanan unggulan menuju Rumah Sakit Standar Internasional. Mengingat Bali merupakan daerah Pariwisata favorit keberadaan Rumah Sakit Internasional dipandang perlu untuk menunjang layanan kesehatan pariwisata berlandaskan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Untuk mencapai Rumah Sakit Internasional haruslah terakreditasi KARS Internasional dan lebih baik lagi terakreditasi internasional dari JCI. Saat ini ketiga Rumah Sakit tersebut telah mencapai akreditasi KARS predikat Paripurna dan rencana kedepan mencapai akreditasi SNARS. Kualitas layanan telah ditingkatkan dengan pemenuhan sarana, prasarana dan SDM yang berkualitas. Selain itu layanan unggulan juga disipakan oleh ketiga Rumah Sakit di Provinsi Bali menuju Rumah Sakit Internasional. Direktur RS Mata dr Made Yuniti, MM mengatakan bahwa RS Mata terus meningkatkan kualitas layanan untuk kesehatan mata. Melalui bali lasik centre dan Paviliun ABMEC menjadi unggulan yang dihadirkan RS mata untuk memenuhi kebutuhan Medical Tourism. RS Jiwa Provinsi Bali juga telah menyiapkan layanan unggulan yaitu layanan Rehabilitasi bagi korban Napza (Narkotika, Alkohol , Psikotropika dan Zat adiktif ). RSUD Bali Mandara menghadirkan layanan unggulan kanker dan kedepannya berupaya menambah layanan radioterapi dan layanan kedokteran nuklir. Untuk layanan medical tourism RSUD Bali Mandara telah menyiapkan layanan kosmetik medik yang dapat diakes oleh wisatawan mancanegara dan juga masyarakat bali.
Kadiskes Bali mendorong ketiga Rumah Sakit tersebut untuk fokus dalam memenuhi standar Internasional yang telah ditetapkan. Perencanaan anggaran melalui APBD, BLUD, DAK dan Sumber Dana lainnya harus memprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan layanan bertaraf Internasional. Prof Bakta juga berpesan agar ketiga Rumah Sakit di Bali melaksanakan Studi Banding ke Rumah Sakit di Indonesia yang telah berstandar Internasional. Sehingga di Tahun 2022 Bali telah memiliki 3 Rumah Sakit Berstandar Internasional, kata beliau.