Gubernur Bali : Bali Harus Lakukan Sensus Mandiri untuk Perbaiki Kualitas JKN
Untuk lebih memastikan konsep layanan Kesehatan yang dilaksanakan melaui program JKN-KBS di Bali berjalan baik, alangkah baiknya kita mengadakan sensus Mandiri. Hal itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster ketika memberikan arahan dalam acara Rapat koordinasi (Rakor) meningkatkan kualitas Layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Bali, Selasa (11/2) di Gedung Jayasabha.
Gubernur Bali pun merasa ada beberapa hal yang harus diusulkan terkait perbaikan BPJS ke depan. “Pada saat dilaksanakannya JKBM dulu, kita sering menggunakan konsep, yang tentunya tidak pernah keluar dari Pagu Anggaran. Sehingga apa yang dialami JKBM dulu selalu bisa mencover kesehatan masyarakat. Nah hal ini yang ingin kita berikan masukan kepada Pusat. Sehingga proses pelaksanaan JKN-KBS di Bali benar-benar berjalan sesuai harapan bersama”, tegasnya.
Gubernur juga menambahkan, pemberian layanan kepada masyarakat Bali lebih efektif dan efisien maka sudah semestinya Pemerintah Provinsi Bali membantu Pemerintah Pusat untuk cross cek data. “Saya khawatir kalo seandainya ada data dobel. Sehingga justru menimbulkan hal yang kurang baik dari segi pelaksanaan dan pembiayaan JKN-KBS”, katanya.
Nampak hadir dalam acara tersebut adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Bali, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali, Bupati dan Kepala Dinas Kesehatan 9 Kabupaten/Kota di Bali.
Sebelum memberikan arahan, rapat tersebut dibuka Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Dewa Made Indra mengharapkan, agar Gubernur Bali memberikan arahan kepada Bupati/Walikota dan Dinas Kesehatan 9 Kabupaten/Kota di Bali terkait kenaikan Premi BPJS tersebut. “Dengan naiknya premi BPJS tersebut, maka layanan yang diberikan juga hendaknya sesuai dan lebih baik lagi. Dan kami mohon agar Bapak Gubernur memberikan arahan terkait hal itu”, katanya.
